"Sampai diperiksa (polisi), ibunya masih membayangkan bahwa pada malam itu situasi keluarga sangat bahagia. Ketemu pas main petak umpet, 'mama di sini, papa di sini ngumpet'. Dia (pelaku) itu tertawa bahagia, maka itu mamanya tidak menyangka kira-kira berapa jam kejadian," ujar Nurma.
Adapun malam hari sebelum peristiwa berdarah terjadi, MAS pamit untuk tidur duluan. MAS tidur di kamar orang tuanya.
"Bahkan pelaku pamit terlebih dahulu mau tidur. Jadi jam 11 malam dia masuk kamar ibu bapaknya. Dia tidur di atas, dia masuk dulu, 'mama aku tidur'. Berarti tidak jauh dari dia (pelaku) melakukan (penusukan)," jelas Nurma.
Diketahui, peristiwa ini terjadi setelah pelaku mengaku tak bisa tidur. Kepada polisi, MAS juga mengaku mendapat bisikan-bisikan sebelum melakukan aksi pembunuhan. MAS mengaku mendapat bisikan untuk mengirim keluarganya ke surga.
"Dia merasa tidak bisa tidur terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung, Sabtu, 30 November 2024.
Kala itu, ayah dan ibu MAS tengah tertidur di kamar. Kemudian, MAS turun ke lantai satu guna mengambil pisau dapur, usai tak bisa tidur dan mendapatkan bisikan-bisikan. Setelahnya, MAS naik ke kamar orang tuanya.
Dengan pisau dapur yang ia bawa, MAS menusuk ayahnya. Ibunya yang terbangun dan mengetahui peristiwa itu, lantas berteriak. MAS kemudian juga menikam ibunya.