"Setiap tindakan yang membahayakan integritas pengguna, baik warga lokal maupun pengunjung domestik dan internasional, tidak akan ditoleransi, disembunyikan, atau dibiarkan di Quintana Roo," katanya.
Pada bulan November, dua pengemudi taksi lainnya juga ditangkap karena melakukan serangan serupa terhadap pengendara yang mereka duga bekerja untuk layanan tumpangan di depan taman ekowisata di Solidaridad, kawasan wisata populer lainnya.
Kelompok pengemudi tersebut mengepung kendaraan pribadi, mengancam pengemudi, dan memaksa wisatawan keluar dari kendaraan untuk naik taksi. Investigasi terhadap kedua pengemudi ini juga mengarah pada penangkapan terkait peredaran narkoba.
Baca Juga: Anak Buah AKBP Rovan Polisi Bongkar Sindikat Judi Online Situs Akurasi4D
Uber sebelumnya dilarang di Meksiko hingga tahun 2023, yang menyebabkan protes keras dari serikat taksi lokal. Sejak saat itu, beberapa video menunjukkan wisatawan yang diserang dan dilecehkan oleh pengemudi taksi yang mencoba menggunakan layanan transportasi online.
"Taxistas adalah organisasi yang sangat kuat di Meksiko dan mereka tidak takut untuk memprotes atau mengintimidasi demi mempertahankan monopoli mereka," kata Jeff Lanno, pendiri agen perjalanan Hola Weddings yang berbasis di Riviera Maya.
Manajer komunitas Hola Weddings, Ricardo Cruz, menegaskan bahwa Quintana Roo adalah kota yang aman untuk dikunjungi oleh wisatawan, jika dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia.