Setelah pertemuan yang dilakukan secara tertutup tersebut, Presiden Prabowo memberikan keterangan pers. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin membahas berbagai isu penting yang terkait dengan hubungan Indonesia-Pakistan.
"Saya baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan, dan kami membicarakan kemungkinan-kemungkinan kerja sama, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan," jelas Presiden Prabowo.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia tengah berupaya membangun hubungan kerja sama yang lebih kuat dengan negara-negara lain, termasuk dengan anggota Developing Eight (D-8) melalui forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
Baca juga: Prabowo: Persamaan Indonesia-Mesir, Junjung Tinggi Toleransi dan Perdamaian
"Besok, kita akan bertemu dengan anggota-anggota D-8 lainnya. Saya rasa ini adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian, agar ekonomi kita semakin kuat," ujarnya.
Fokus utama yang akan dibawa oleh Indonesia dalam KTT Ke-11 D-8 adalah memperkuat kerja sama ekonomi antarnegara anggota. Presiden menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dengan berbagai negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita akan mendiskusikan berbagai peluang kerja sama. Saat ini, yang paling penting adalah bagaimana kita memperkuat ekonomi kita masing-masing. Kesejahteraan rakyat adalah tujuan utama kami," tambah Presiden Prabowo.