Sementara itu, Kepala MTs Nurul Huda Kalibuntu, Basuni, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, makanan ringan yang dibuang adalah hasil usaha kewirausahaan yang dijalankan oleh siswa bersama Kholifah atas perintahnya.
"Ada salah satu guru yang saya beri tugas tambahan sebagai pembina OSIS menginisiasi program kewirausahaan di sekolah. Salah satu programnya adalah membuat jajanan ringan yang kemudian dijual di kalangan siswa. Program ini berjalan dengan baik dan diminati siswa," ujar Basuni.
Basuni menambahkan, program kewirausahaan ini merupakan bagian dari penerapan P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin).
"Namun, sekitar 10 hari yang lalu, pengelola kantin mengetahui adanya penjualan di lingkungan sekolah dan tidak terima. Tanpa koordinasi, pemilik kantin, Ibu Fatimah dan suaminya, langsung merampas dan membuang dagangan tersebut," jelasnya.
Basuni juga menyebutkan kantin tersebut berada di luar manajemen MTs Nurul Huda. Menanggapi kejadian ini, dia berencana untuk berkoordinasi dengan pengelola kantin dan pihak Kementerian Agama (Kemenag) Brebes untuk mencari solusi terbaik.