Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meluncurkan delapan buku strategis yang bertujuan untuk memperkuat regulasi, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat.
"SDM amil harus memiliki kecakapan kontemporer di bidang akuntansi, manajerial dan digital," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Waryono Abdul Ghafur, di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.
Baca juga: Baznas dan Kemenag Luncurkan Peta Jalan Zakat 2045
Buku pertama yang diluncurkan adalah Kamus Kompetensi SDM Amil Zakat, yang dirancang sebagai panduan dalam menentukan standar kompetensi bagi amil zakat. Buku ini membagi kompetensi menjadi tiga kategori: inti, manajerial, dan teknis.
Menurut Waryono, "Buku ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme pengelolaan zakat yang lebih transparan dan akuntabel."
Buku kedua, Cetak Biru Pengembangan SDM Amil Zakat 2025–2029, memetakan tantangan serta peluang pengembangan SDM amil zakat. Buku ini menyoroti pentingnya pelatihan berbasis digital dan manajerial untuk menghadapi perkembangan zaman.
Buku berikutnya, Profiling Pemetaan SDM Baznas dan LAZ, dirancang untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh SDM amil zakat, seperti kurangnya jumlah tenaga profesional, rendahnya tingkat profesionalisme, serta perlunya pelatihan yang berkelanjutan.