"Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan," tambah Mao Ning.
Mao Ning menyatakan bahwa China siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRICS dan mitra lainnya, dengan menjunjung semangat keterbukaan, inklusivitas, serta kerja sama yang saling menguntungkan.
Baca Juga : Indonesia dan BRICS, Menlu: Ada Manfaat dan Kepentingan Bersama
"Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," ungkap Mao Ning.
BRICS didirikan pada tahun 2009 dengan anggota awal Brazil, Rusia, India, dan China, diikuti oleh Afrika Selatan yang bergabung pada tahun 2011. Nama BRICS merupakan akronim yang diambil dari huruf pertama negara-negara anggotanya.
Pada Desember 2023, blok ini diperluas dengan masuknya Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru, meskipun kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.
Arab Saudi, meski belum secara resmi meresmikan partisipasinya, telah aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan BRICS.