Korea Selatan pada Senin (9/12/2024) memberlakukan larangan bepergian ke luar negeri terhadap Presiden Yoon Suk Yeol di tengah krisis politik yang dipicu oleh upaya darurat militer yang gagal. (Antara)
Demi menjaga ketertiban, pihak kepolisian mengerahkan sekitar 2.700 personel di lokasi. Sebanyak 135 bus polisi juga ditempatkan untuk membentuk barikade di jalan-jalan utama, termasuk Hannam-daero, yang berdekatan dengan kediaman presiden. Lalu lintas di area tersebut turut dibatasi guna memastikan kelancaran situasi.
Selain itu, sekitar 150 pejabat yang terdiri dari 30 anggota CIO dan 120 penyidik polisi ditugaskan untuk melaksanakan surat perintah penangkapan terhadap Yoon. Namun, mereka menghadapi kebuntuan dengan personel keamanan di lokasi, membuat suasana semakin tegang.
Baca Juga: Pengadilan Korea Selatan Setujui Surat Perintah Penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol
Selama beberapa hari terakhir, kerumunan pendukung Yoon terlihat semakin besar di sekitar kediamannya. Mereka bersatu untuk menentang pemakzulan dan menghalangi upaya penangkapan presiden tersebut. Situasi ini menunjukkan ketegangan politik yang masih membara di Korea Selatan.