Susu Tak Wajib Masuk Menu Makan Bergizi Gratis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 17:01
Deddy Setiawan
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Dedek Prayudi Dedek Prayudi (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG), yang mulai dilaksanakan pada Senin, tidak menetapkan standar menu tertentu untuk makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil di berbagai daerah di Indonesia.

Di Kompleks SMP Barunawati, Jakarta, Dedek memaparkan standar yang diterapkan dalam program MBG adalah standar kandungan gizi, standar kebersihan, serta standar pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

“Tidak ada standar menu. Artinya, (ketentuan) wajib susu itu tidak ada. Wajib daging, itu tidak ada,” ujar Dedek kepada wartawan saat meninjau pelaksanaan program MBG di lokasi tersebut, Senin, 6 Januari 2025. 

Baca Juga: Ortu ABK di Bogor Bersyukur Ada Makan Bergizi Gratis di Sekolah: Nutrisi Anak Tercukupi

Saat wartawan menanyakan absennya susu dalam paket makan bergizi yang diterima siswa SMP Barunawati, Dedek menjelaskan bahan pangan lain diberikan sebagai pengganti susu, dengan kandungan gizi yang setara. Ia menambahkan, menu yang disajikan dalam program ini tidak selalu berupa nasi.

"Saudara-saudara kita di Papua, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Jadi, di sini tidak ada standar menu. Sekali lagi, yang ada adalah standar gizi, standar higienitas, juga standar tata kelola limbah berkelanjutan," imbuhnya.

Program makan bergizi gratis, yang merupakan salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mulai diberlakukan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi pada hari ini. Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil.

Halaman
x|close