Washington belum memberikan respons terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh al-Azzi, namun sebelumnya Amerika Serikat telah menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai perdamaian di Yaman.
Baca Juga : Kepala WHO Ternyata Ada di Bandara Yaman saat Serangan Udara Israel
Sementara itu, Amer menyatakan bahwa pilihan strategis Sanaa adalah untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi, yang tidak akan menumbuhkan dasar bagi perang internal, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Saba yang dikelola oleh Houthi.
“Sanaa mempertahankan persatuan dalam sikap dan tujuannya, sementara pihak lain (pemerintah sah) terpecah dalam orientasi, afiliasi, dan loyalitasnya terhadap kekuatan asing,” tegasnya.
Dia juga menegaskan kembali kesiapan pemerintah Houthi untuk menandatangani tahap pertama peta jalan perdamaian.
Sebelumnya, pada Minggu 5 Januari lalu, Grundberg mengumumkan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan pejabat Oman di Muscat mengenai perkembangan krisis Yaman.
Kunjungan Grundberg ke Muscat dan Sanaa berlangsung di tengah bentrokan yang terus berlanjut di provinsi Taiz, Yaman bagian barat daya, antara pasukan pemerintah dan kelompok Houthi, yang dapat mengancam berakhirnya jeda aktivitas militer yang telah berlangsung selama dua tahun di seluruh Yaman.