Lantai sembilan menjadi rumah bagi naskah kuno Nusantara, yang menyimpan berbagai literatur bersejarah. Sementara itu, lantai 19 menyediakan layanan multimedia modern untuk mendukung eksplorasi informasi digital.
Di lantai 21 dan 22, terdapat koleksi monograf terbuka dengan beragam buku untuk umum. Sedangkan lantai 24 menampilkan koleksi budaya Nusantara yang kaya dan menawarkan ruang santai eksekutif dengan pemandangan Monumen Nasional (Monas).
Pemanfaatan Layanan yang Tinggi
Menurut data dari Perpusnas, gedung ini melayani hampir seribu pengunjung setiap harinya. Para pemustaka memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berbagai keperluan, mulai dari membaca hingga penelitian.
Dengan pengakuan sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia, Perpusnas tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk memajukan literasi dan pendidikan bagi seluruh masyarakat.
(Sumber: Antara)