Kedua, libur parsial (setengah-setengah). Alternatif ini mengacu pada libur di awal Ramadhan, misalnya dua hingga lima hari pertama, kemudian siswa kembali masuk sekolah. Menjelang Idul Fitri, sekolah kembali diliburkan.
Pemberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kota Bandung, Jawa Barat. ((Antara))
Kemudian yang terakhir, ada usulan untuk tidak memberikan libur khusus selama Ramadhan dengan tetap menjalankan aktivitas belajar seperti biasa. Semua opsi tersebut sedang dipertimbangkan secara matang dalam rapat lintas kementerian.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir turut menyampaikan pandangannya mengenai libur sekolah selama Ramadhan. Menurutnya, momentum ini sebaiknya dimanfaatkan untuk memperkuat pembinaan budi pekerti di kalangan generasi muda.
"Generasi saat ini dilahirkan dari sistem Android, anak-anak menjadi tercerabut dari agama, untuk itu budi pekerti menjadi penting, libur seberapa pun sebaiknya gunakan untuk membina budi pekerti," ucap dia.