"Dalam upaya menenangkannya, korban Robert Krusinowski, seorang pria berusia 55 tahun, tidak bersenjata, hanya mencoba meredakan situasi. Namun, hal itu membuatnya marah, dan dia langsung memukulinya. Memukulinya hingga tewas. Itu adalah pemukulan brutal dengan alat pemadam kebakaran," ujar Lopez dalam konferensi pers.
Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa But-Castillo juga merusak properti hotel, termasuk jendela kamar yang ia tempati. Saat menyerang Krusinowski, ia sempat memanjat melalui jendela yang pecah untuk melanjutkan serangan brutalnya.
Sebagian besar kejadian ini direkam oleh penghuni hotel lainnya menggunakan telepon seluler, sesuai dokumen yang diajukan.
Baca Juga: Ngeri, Sosok Mahasiswa Jadi Dalang Pembunuhan Acak di Sebuah Pantai
Krusinowski diketahui sebagai penghuni lama hotel yang sering membantu staf dalam merawat properti. Ia mengalami trauma kepala parah dan meskipun petugas pemadam kebakaran memberikan pertolongan pertama, nyawanya tidak terselamatkan. Ia meninggal di lokasi kejadian.
"Serangan biadab ini tidak akan luput dari hukuman di sini," kata Lopez dalam konferensi pers tersebut.
But-Castillo, yang pertama kali masuk ke AS dari Chili sebagai mahasiswa pada 2019, kembali ke negara itu pada 1 Januari 2024 dengan visa turis 90 hari. Penyelidikan atas insiden ini terus dilakukan oleh Kantor Sheriff Osceola County, yang juga bekerja sama dengan pemerintah Chili untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang latar belakang But-Castillo.