AS Pastikan Hamas Tak Akan Pernah Memerintah Gaza Lagi Setelah Gencatan Senjata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 14:22
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/1/2025) menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa Hamas “tidak akan pernah lagi” memerintah Gaza, menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina yang dicapai setelah lebih dari satu tahun negosiasi intensif dengan mediator dari Mesir, Qatar, dan Amerika. Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/1/2025) menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa Hamas “tidak akan pernah lagi” memerintah Gaza, menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina yang dicapai setelah lebih dari satu tahun negosiasi intensif dengan mediator dari Mesir, Qatar, dan Amerika. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Washington - Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok pejuang Palestina tersebut.

Kesepakatan yang disambut antusias oleh rakyat Palestina ini adalah hasil dari lebih dari setahun perundingan intensif yang melibatkan Mesir, Qatar dan AS sebagai mediator.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan kembali memerintah Gaza,” ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam keterangannya kepada wartawan pada Rabu, 15 Januari 2025.

“Dengan pasti saya bisa katakan bahwa kembalinya Hamas memerintah Gaza akan menjadi penghalang besar bagi Israel,” tambahnya.

Baca juga: Pemimpin Dunia Sambut Gembira Gencatan Senjata Israel-Hamas: Kesempatan Akhiri Perang Permanen

Miller menjelaskan bahwa tujuan dari kesepakatan gencatan senjata ini adalah untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan, dengan target lebih dari 500 truk per hari, meskipun dia menekankan bahwa hal ini tidak akan terjadi secara instan.

Dia juga menyebutkan bahwa AS telah berkoordinasi dengan kelompok bantuan untuk memastikan kesiapan mereka dalam meningkatkan bantuan setelah dimulainya gencatan senjata pada Minggu, 19 Januari 2025.

Halaman
x|close