Penipu itu lalu mengirimkan klip suara lain yang meminta sumbangan, mengklaim bahwa Thailand adalah satu-satunya negara ASEAN yang belum memberikan kontribusi. Saat itulah Paetongtarn menyadari bahwa dirinya sedang menjadi sasaran penipuan.
Baca Juga: Sadis! Mantan Anggota DPR Oposisi Tewas di Thailand
"Pesan suara ini membuat saya sadar bahwa saya ditipu. Nomor rekening bank yang diberikan juga bukan milik negara tetangga," jelas Paetongtarn, seperti dikutip oleh The Straits Times.
Ia segera meminta Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital, Prasert Chantararuangthong, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, untuk menyelidiki insiden tersebut.
Paetongtarn menduga bahwa para penipu mendapatkan kontaknya dari seseorang yang dekat dengannya yang sudah lebih dulu menjadi korban.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan berbasis AI.
"Saya ingin mengingatkan semua orang untuk berhati-hati saat menerima pesan suara atau panggilan, meskipun itu tampak asli," katanya.