Dengan kebijakan WFA ini, Menhub berharap masyarakat dapat menikmati libur panjang dengan lebih nyaman, sekaligus mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi selama puncak mudik.
Perspektif Teologis Mengenai Mudik
Menanggapi wacana ini, Menag Nasaruddin Umar memberikan pandangan teologis mengenai tradisi mudik. Menurutnya, mudik tidak hanya sekadar tradisi saat Idul Fitri, tetapi memiliki makna yang lebih dalam.
"Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga," ungkap Menag Nasaruddin Umar.
Wacana ini menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat selama libur panjang, sekaligus memastikan kelancaran arus mudik di tengah kepadatan transportasi.