Ntvnews.id, Jakarta - Perundingan untuk pemberlakuan fase kedua gencatan senjata Israel-Hamas berlanjut di Qatar di tengah tarik ulur yang alot. Pada saat yang sama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menegaskan proposal mengambil alih Gaza dan merelokasi warganya.
Selengkapnya dilaporkan tim VOA.
Dalam perjalanan ke New Orleans di atas pesawat kepresidenan Air Force One Presiden Donald Trump kembali menyatakan proposalnya merelokasi warga Palestina di Gaza sambil membangun kembali Jalur Gaza.
"Kami komitmen mengambil alihnya dan mncegah Hamas kemabli masuk ke sana. Siapa bisa masuk? Tempatnya hancur. Semua luluh lantak. Semua hancur. Bangunannya tak layak huni dan goyah.
Kami akan kembangkan agar jadi indah melibatkan negara lain. Akan jadi indah," kata Donald Trump seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
Sementara itu, dalam program Meet the Press, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz menantang kritisi rencana ini untuk menawarkan solusi lebih baik.
"Tak bisa sampai pascarekonstruksi membuat Gaza 'Parisnya Laut tengah" seperti Beirut pada tahun 1970-an dengan kehidupan lebih baik untuk warganya, bila 1,8 juta orang hidup miskin di tengah puing-puing. Bagi semua termasuk media, yang tak suka proposal Trump beri ide lebih baik!," cetus Mike Waltz.
Proposal relokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania bergulir di tengah implementasi gencatan senjata dengan penarikan pasukan Israel dari koridor Netsarim wilayah sepanjang 6 km yang membelah Gaza Utara dari Gaza selatan.