Soal Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN: Sudah Berjalan di 38 Provinsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Feb 2025, 19:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto, telah berjalan di 38 provinsi dalam kurun waktu 1,5 bulan sejak pertama kali diluncurkan.

Pernyataan tersebut disampaikan Dadan setelah melaporkan perkembangan pelaksanaan MBG kepada Presiden Prabowo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

"Jadi dalam waktu satu setengah bulan, sekarang sudah mencapai di 38 provinsi dan di 693 satuan pelayanan," ujar Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

Baca Juga: Soal Demo Tolak MBG di Papua, BGN: Kita Hormati

Dadan menjelaskan bahwa pada hari ini, MBG baru saja mulai diterapkan di Provinsi Papua Tengah. Dengan demikian, program ini kini resmi berjalan di seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga mengalami peningkatan sebanyak 117 satuan, sehingga totalnya menjadi 693 SPPG.

Dalam pekan ini, jumlah penerima manfaat MBG juga meningkat menjadi lebih dari 2 juta orang yang tersebar di 38 provinsi sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025.

"Minggu ini Insyaallah sudah bisa melayani lebih dari dua juta penerima manfaat," ujar Dadan.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar sebanyak 6 juta siswa di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada akhir Juli 2025.

Baca Juga: Tinjau MBG di SMA Negeri 13 Jakarta, Gibran Bagi-bagi Skincare: Biar Gak Jerawatan

Latar belakang dari program ini adalah fakta bahwa 60 persen anak-anak di Indonesia belum mendapatkan asupan makanan dengan kandungan gizi yang lengkap.

Dadan menjelaskan bahwa salah satu permasalahan utama adalah banyak anak Indonesia yang tidak mengonsumsi susu bukan karena mengalami intoleransi laktosa, tetapi karena keterbatasan ekonomi yang membuat mereka tidak mampu membelinya.

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa program MBG ditargetkan dapat menjangkau lebih dari 85 juta anak serta ibu hamil di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2025.

x|close