Korea Utara Buka Pintu Wisata, Turis dari Barat Pun Sekarang Bisa Masuk!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Mar 2025, 05:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Korut Buka Pintu Wisata Korut Buka Pintu Wisata (Istimewa)

Ntvnews.id, Pyonyang - Dalam seminggu terakhir, sekelompok kecil wisatawan asing mengunjungi Korea Utara, menjadi turis internasional pertama yang masuk ke negara tersebut dalam lima tahun terakhir, kecuali rombongan wisatawan Rusia yang sempat berkunjung tahun lalu.

Perjalanan ini menandakan bahwa Korea Utara kemungkinan sedang bersiap untuk kembali membuka sektor pariwisata internasional guna mendapatkan devisa yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan perekonomiannya yang tengah terpuruk, menurut para ahli.

Dilansir dari VOA, Senin, 3 Maret 2025, Koryo Tours, perusahaan perjalanan berbasis di Beijing, mengatur tur selama lima hari bagi 13 wisatawan asing. Dari tanggal 20 hingga 24 Februari, mereka mengunjungi Rason, kota perbatasan di timur laut Korea Utara yang juga merupakan lokasi zona ekonomi khusus negara itu.

Simon Cockerell, Manajer Umum Koryo Tours, menyebutkan bahwa wisatawan yang ikut dalam tur ini berasal dari berbagai negara, termasuk Inggris, Kanada, Yunani, Selandia Baru, Prancis, Jerman, Austria, Australia, dan Italia.

Baca Juga: Jumlah Turis Korea Utara yang Datang ke Indonesia Tembus Kenaikan Fantastis

Mereka memasuki Korea Utara melalui jalur darat dari China. Selama di Rason, mereka mengunjungi pabrik, toko, sekolah, serta patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il, kakek dan ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.

“Sejak Januari 2020, negara ini benar-benar tertutup bagi wisatawan internasional. Kami sangat senang akhirnya bisa mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Rason, yang terletak di bagian utara Korea Utara,” ujar Cockerell.

Tur ini menjadi yang pertama setelah bertahun-tahun penutupan, dan saat ini semakin banyak wisatawan yang mulai mengajukan perjalanan, baik secara individu maupun dalam kelompok, tambahnya.

Setelah pandemi melanda, Korea Utara segera menutup akses wisatawan, memulangkan diplomat, dan menerapkan pembatasan perbatasan yang sangat ketat sebagai bagian dari langkah pencegahan COVID-19. Namun, sejak 2022, mereka perlahan mulai melonggarkan pembatasan dan membuka kembali perbatasannya.

Pada Februari 2024, sekitar 100 wisatawan Rusia menjadi kelompok asing pertama yang melakukan perjalanan wisata ke Korea Utara pascapandemi. Hal ini mengejutkan banyak pihak, karena sebelumnya diperkirakan bahwa wisatawan pertama yang diterima akan berasal dari China, mitra dagang terbesar sekaligus sekutu utama Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Soroti Kegagalan Darurat Militer di Korea Selatan

Sepanjang tahun 2024, total sekitar 880 wisatawan Rusia berkunjung ke Korea Utara, menurut data resmi Rusia yang dikutip oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan. Sementara itu, tur kelompok dari China ke Korea Utara masih belum dimulai kembali.

Situasi ini menunjukkan semakin eratnya hubungan antara Korea Utara dan Rusia, terutama setelah Korea Utara diduga memasok senjata dan tenaga militer untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina. Para analis menilai hubungan Korea Utara dan China semakin renggang karena Beijing tampaknya enggan bergabung dalam aliansi anti-Amerika Serikat yang melibatkan Korea Utara dan Rusia.

Sebelum pandemi, pariwisata merupakan sumber devisa yang sah dan relatif mudah bagi Korea Utara, negara yang dikenai banyak sanksi internasional akibat program nuklirnya.

Diperkirakan, Korea Utara akan membuka destinasi wisata skala besar di pesisir timur pada Juni mendatang. Pada Januari lalu, mantan Presiden AS Donald Trump bahkan sempat berkomentar bahwa Kim Jong Un memiliki potensi untuk mengembangkan sektor properti, terutama di kawasan pantai timur, yang mungkin merujuk pada proyek wisata yang sedang disiapkan.

Menurut Lee Sangkeun, pakar dari Institut Strategi Keamanan Nasional di Korea Selatan, kembalinya wisatawan China akan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan industri pariwisata Korea Utara. Sebelum pandemi, lebih dari 90 persen wisatawan internasional yang datang ke negara tersebut berasal dari China.

“Korea Utara telah berinvestasi besar-besaran dalam sektor pariwisata, tetapi permintaan domestik masih sangat terbatas,” kata Lee. “Hal ini menunjukkan bahwa mereka kini berupaya menghidupkan kembali pariwisata internasional guna menarik lebih banyak wisatawan asing.”

Meski demikian, pembatasan yang diterapkan terhadap wisatawan asing—seperti keharusan bepergian dengan pemandu lokal serta larangan mengambil foto di area tertentu—kemungkinan akan menjadi tantangan dalam mengembangkan sektor pariwisata. Lee menambahkan bahwa Korea Utara mungkin akan lebih fokus mempromosikan wisata di kota Rason dan Pyongyang, karena lokasi-lokasi ini lebih mudah dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah.

x|close