Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, memperkirakan jika kerugian akibat kasus Pertamina, menyusul kasus Pertamax yang akhir-akhir ini ramai lebih dari 1 kuadriliun rupiah jika dari zaman Pertamina berdiri.
"Saya kira lebih dari itu kalau dari zamannya Pertamina berdiri," kata dia, dikutip dari YouTube Liputan 6, Senin, 3 Maret 2025.
Ahok kemudian mengatakan, Kejaksaan Agung yang melakukan perhitungan kerugian akibat tindakan korupsi, misalnya terkait kasus Timah.
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 9 Januari 2025. ((Antara))
"Maksud saya Kejagung. Ini mohon maaf Kejagung ya, Anda melakukan perhitungan kerugian timah, dari zaman Belanda melihat kerugian ekonomi dihitung," imbuhnya.
"Sampai orang dipenjara 20 tahun gara-gara seolah-olah kerugian lingkungan dari zaman Belanda dihitung. Padahal semua menggarong dibiarkan, ada aparat semua biarkan," sambung dia.
Ahok lantas mempertanyakan, kenapa pihak terkait tidak melakukan pengecekan terhadap Pertamina sejak awal berdiri.
"Pertanyaan gua, kenapa gak dicek pengadaan Pertamina dari zaman Pertamina berdiri, permainan aditif lagi dari zaman dulu, mesti hitung dong, tambahin, kalau mau lebih seru bukan hanya seribu triliun, seratus juta triliun, kalau mau," jelas Ahok.
Ahok (Youtube: Panggil Saya BTP)
"Hitung dari zaman Pertamina berdiri dulu, nyolongnya kayak apa. Pertamina masih eksport minyak mentah seratus dolar per baner tidak pernah mencapai keuntungan dua miliar dolar," sambung dia.
Menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) di masa pandemi Covid, Ahok nyatanya bisa memperoleh keuntungan di atas dua miliar dolar, beda dengan masa sebelumnya yang tak bisa mencapai angka tersebut.
"Saya masuk di tengah Covid, dengan optimalisasi saja dengan teken biaya, itu bisa dapat 2,2 miliar dolar, terakhir saya dapat 4,77 miliar dolar, artinya apa? Boros banget ini," katanya.