Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta masih aktif memantau kondisi banjir di berbagai wilayah dan mengoordinasikan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Upaya yang dilakukan meliputi penyedotan air dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik. Selain itu, BPBD bekerja sama dengan aparat kecamatan dan kelurahan setempat untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Target utama adalah memastikan banjir surut secepat mungkin.
"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," ungkapnya.
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di kawasan Jalan Jembatan 1, Kramat Jati, Jakarta, Senin (3/3/2025). Kawasan di sepanjang aliran Kali Ciliwung tersebut terendem banjir setinggi 30 cm - 130 cm akibat luapan Bendungan Katulampa yang sudah me (Antara)
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Yohan, melaporkan bahwa banjir terjadi di puluhan rukun tetangga (RT) serta beberapa ruas jalan akibat meluapnya Kali Ciliwung yang diperparah oleh curah hujan tinggi pada Selasa, 4 Maret 2025.
"Update pukul 03.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 28 RT dan 4 Ruas Jalan Tergenang," ucap Yohan.
Wilayah yang Terendam
Jakarta Selatan, terdapat 21 RT yang terdampak banjir. Berikut rinciannya:
- Kelurahan Pondok Pinang: 5 RT dengan ketinggian air antara 80 hingga 100 cm. Penyebab utama adalah curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan.
- Kelurahan Pengadegan: 1 RT, ketinggian air mencapai 80 cm akibat luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Rawajati: 5 RT, genangan setinggi 50 cm akibat meluapnya Kali Ciliwung.
- Kelurahan Cilandak Timur: 2 RT, dengan ketinggian air berkisar antara 105 hingga 120 cm akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.
- Kelurahan Pejaten Timur: 6 RT terdampak dengan ketinggian air mulai dari 30 hingga 120 cm karena luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Kebon Baru: 2 RT dengan genangan air setinggi 60 hingga 100 cm akibat luapan Kali Ciliwung.
Jakarta Timur, terdapat 7 RT yang terdampak banjir:
- Kelurahan Bidara Cina: 3 RT, dengan ketinggian air antara 90 hingga 100 cm akibat luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT, dengan genangan air setinggi 95 cm akibat luapan Kali Ciliwung.
Selain itu, terdapat 4 ruas jalan yang mengalami genangan, yaitu:
- Jalan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat - Ketinggian air 60 cm
- Jalan Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat - Ketinggian air 60 cm
- Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat - Ketinggian air 20 cm
- Jalan H. Muhajar RT 011 RW 002, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat - Ketinggian air 20 cm
Banjir di Pejaten Timur Jakarta (Instagram)
Wilayah yang Sudah Surut
Beberapa wilayah yang sebelumnya tergenang kini telah surut, di antaranya:
- Kelurahan Srengseng Sawah: 2 RT
- Kelurahan Lenteng Agung: 3 RT
- Kelurahan Kampung Melayu: 23 RT
- Kelurahan Tanjung Barat: 4 RT
- Kelurahan Gedong: 3 RT
- Kelurahan Balekambang: 3 RT
- Kelurahan Rawajati: 2 RT
- Kelurahan Cawang: 5 RT
- Kelurahan Cililitan: 2 RT
Pengungsi Akibat Banjir
Sejumlah warga terdampak banjir harus mengungsi ke berbagai lokasi yang telah disediakan. Berikut ini daftar lokasi pengungsian beserta jumlah jiwa yang mengungsi:
Kelurahan Kampung Melayu
- SDN Kampung Melayu 01/02 – 30 jiwa
- Masjid Jami Miftahul Huda – 181 jiwa
Kelurahan Bidara Cina
- RPTRA RT.10/11 – 17 jiwa
- Aula Kelurahan Bidara Cina – 21 jiwa
- Masjid Abrol RT.12/11 – 26 jiwa
- SKKT RT.6,13 /11 – 20 jiwa
- Majelis Ta'lim Masjid Abrol RT 10/11 – 24 jiwa
Kelurahan Cawang
- Musholla Al Ishlah – 30 jiwa
- Ruko-ruko pinggir jalan – 130 jiwa
Kelurahan Pejaten Timur
- SDN 22 – 450 jiwa
- SMPN 46 – 300 jiwa
Kelurahan Cilandak Timur
- Musholla Al Makmuriyah – 22 jiwa
BPBD Jakarta terus berupaya menanggulangi dampak banjir dengan melakukan penyedotan air dan mengoordinasikan bantuan bagi warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera menghubungi layanan darurat jika mengalami situasi yang mendesak.