Ntvnews.id, Canbera - Seorang remaja berusia 17 tahun menyebabkan kepanikan di Bandara Avalon setelah membawa senapan dan amunisi hingga ke landasan pacu.
Dilansir dari BBC, Senin, 10 Maret 2025, remaja yang identitasnya tidak diungkap ini diduga masuk ke area landasan pacu dengan menerobos pagar keamanan pada Kamis, 6 Maret 2025. Setelah itu, ia menaiki tangga depan pesawat dan masuk ke dalam kabin.
Aksinya terekam saat beberapa penumpang dan awak kabin menyeretnya ke tanah. Saat kejadian, pesawat yang hendak terbang dari Melbourne ke Sydney itu mengangkut 160 penumpang. Polisi Victoria menyatakan bahwa tim spesialis bom harus dikerahkan untuk memeriksa kendaraan dan dua tas yang ditemukan di dekat lokasi kejadian.
Rekaman yang disiarkan oleh media Australia 7News memperlihatkan seorang penumpang menahan tersangka, sementara anggota awak darat dan seorang pilot melepaskan sabuk utilitas yang berisi peralatan yang dibawa remaja tersebut. Pilot juga tampak menendang senapan dari genggaman tersangka yang saat itu mengenakan jaket berpendar.
"Bagaimana ini mungkin?" terdengar suara seseorang dalam rekaman dari dalam pesawat.
Baca Juga: Pesawat Airfast Tergelincir di Bali, 31 Penerbangan Terdampak!
Inspektur Michael Reid mengungkapkan bahwa beberapa penumpang menyadari remaja tersebut membawa senjata ketika ia menaiki tangga menuju pesawat.
"Pria itu dikalahkan oleh tiga penumpang, setidaknya," ujarnya.
Menurut Inspektur Reid, kepolisian setempat telah berkoordinasi dengan unit antiterorisme, meskipun masih terlalu dini untuk menentukan motifnya.
"Tidak diragukan lagi ini akan menjadi insiden yang sangat mengerikan bagi para penumpang," katanya, sekaligus memuji keberanian mereka yang berhasil melumpuhkan tersangka.
Salah satu penumpang, Barry Clark, mengatakan kepada ABC Australia bahwa remaja tersebut mengenakan pakaian seperti pekerja bandara dan tampak gelisah.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah menyingkirkan pistol itu... lalu menahannya dan melemparkannya ke tanah sampai polisi datang," ujar Barry.
Baca Juga: 2 Penumpang Kaget Hanya Mereka yang Ada di Dalam Penerbangan Pesawat
Polisi Victoria mengonfirmasi bahwa remaja tersebut berasal dari daerah Ballarat dan telah ditahan. Ia akan diadili di pengadilan remaja dengan delapan dakwaan, termasuk mengambil alih kendali pesawat secara melawan hukum, membahayakan keselamatan penerbangan, dan membuat tipuan bom.
Bandara Avalon, yang hanya dilayani oleh maskapai berbiaya rendah Jetstar dari Qantas, telah kembali beroperasi.
Dalam pernyataan kepada CBS News, mitra BBC di AS, pihak maskapai menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan.
"Kami tahu ini akan menjadi situasi yang sangat menyedihkan. Kami sangat berterima kasih kepada para pelanggan yang membantu kru kami untuk menangani situasi dengan aman," ujar perwakilan maskapai.
CEO Bandara Avalon, Ari Suss, memastikan bahwa bandara telah kembali dibuka.