Ntvnews.id, Paris - Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan Patung Liberty. Menurutnya, perubahan kebijakan AS di bawah Presiden Donald Trump belakangan ini bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dilambangkan oleh monumen tersebut.
Dilansir dari RT.com, Selasa, 18 Maret 2025, dalam pernyataannya, Le Monde Glucksmann menuduh bahwa rakyat AS saat ini "tampaknya membenci" hadiah dari Prancis yang melambangkan kebebasan tersebut.
Patung Liberty, yang dirancang oleh pematung Prancis Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh Gustave Eiffel, diberikan kepada AS untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Amerika.
Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1886, Patung Liberty telah berdiri di pelabuhan New York sebagai simbol kebebasan sekaligus mercusuar bagi para imigran yang mencari kehidupan lebih baik.
Baca Juga: Wabah Penyakit Hantui Amerika Serikat
Sebagai politisi berhaluan kiri-tengah dan pendukung setia Ukraina, Glucksmann menentang kebijakan Trump, terutama upayanya dalam menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Dia bahkan menuduh rakyat AS kini "berpihak pada tiran".
"Kami ingin mengatakan kepada rakyat Amerika yang memilih untuk berpihak kepada para tiran, kepada rakyat Amerika yang memecat para peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah: Kembalikan Patung Liberty kepada kami," ujar Glucksmann dalam konvensi Partai Place Publique yang menaunginya pada Minggu, 16 Maret 2025
Seruan ini mendapat sambutan meriah dari para pendukung partainya. Sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS pada pertengahan Januari lalu, Trump menerapkan berbagai kebijakan ketat, termasuk merombak badan-badan pemerintah guna mencegah pemborosan anggaran.
Baca Juga: Agnez Mo Bertemu Menkum Supratman, Curhat Pengalaman 12 Tahun Jadi LMK di Amerika Serikat
Dia juga memperketat imigrasi ilegal serta memblokir bantuan asing, yang dianggapnya bertentangan dengan kebijakan "America First". Selain itu, berbagai perintah eksekutifnya menargetkan hibah federal untuk penelitian iklim dan studi gender.
"Hal kedua yang akan kami sampaikan kepada rakyat Amerika adalah: Jika Anda memecat para peneliti terbaik Anda, jika Anda ingin memecat semua orang yang, melalui kebebasan, inovasi, serta penelitian mereka, telah menjadikan negara Anda sebagai kekuatan terdepan di dunia, maka kami akan menyambut mereka," cetusnya.