Sementara, Kapolres Mojokerto AKBP Daniel S Marundi menjelaskan mengenai kronologi penembakan Briptu Rian oleh Briptu FN. Berawal dari tersangka yang mengancam korban untuk segera pulang, pasalnya uang gaji ke-13 tidak sedikit ketika tersangka mengecek rekening korban.
"Setibanya di rumah terduga pelaku menyimpan botol Aqua yang berisi bensin tersebut di atas lemari yang berada di teras rumah, dan memfoto setelah itu dikirim ke WA korban agar segera pulang, dengan ancaman 'apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar'," ungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Daniel S Marunduri.
Korban yang akhirnya pulang, lantas salah satu tangannya diborgol di tangga oleh terduga pelaku. Usai diancam akan dibakar oleh Briptu FN, Briptu RDW akhirnya benar-benar terbakar.