Bantah Adanya Perundungan dan Pelecehan di Kawasan Sekolah, Pihak Binus School Simprug: Faktanya Perkelahian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Sep 2024, 19:42
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kuasa Hukum Yayasan Bina Nusantara Otto Hasibuan dalam konferensi pers tuduhan adanya bullying dan pengeroyokan di SMA Binus Simprug (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono). Kuasa Hukum Yayasan Bina Nusantara Otto Hasibuan dalam konferensi pers tuduhan adanya bullying dan pengeroyokan di SMA Binus Simprug (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Pihak Binus School Simprug buka suara terkait tuduhan yang beredar telah terjadi bullying dan pengeroyokan yang dialami oleh salah satu siswa berinisial RE (16 tahun).

Kuasa Hukum Yayasan Bina Nusantara Otto Hasibuan membantah adanya bullying atau pengeroyokan berdasarkan bukti-bukti secara visual dari CCTV dari Binus School Simprug.

Otto mengungkapkan bila dilihat dari rekaman CCTV yang ada tidak menunjukkan adanya penganiayaan. Menurutnya hanya ada 2 siswa yang sedang berkelahi di toilet yang melibatkan RE.

"Kita putar CCTV-nya ternyata di sana itu yang terjadi adalah adanya misalnya siswa ini sepakat untuk bertinju, apa istilahnya itu kelahi," ucap Otto dalam konferensi pers, Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Pihak Binus School Simprug Bantah Adanya Pembiaran Perundungan dan Pelecehan Seksual

"Kita lihat ya jadi mereka mengajak berkelahi, tidak ada pengeroyokan jadi satu lawan satu berkelahi setelah itu selesai ya," lanjutnya.

Otto pun mengakui fakta memang ada perkelahian melalui rekaman CCTV tersebut, namun ia membantah telah terjadi pembiaran dari pihak sekolah seperti tuduhan yang beredar.

"Manajemen Binus bertanggung jawab dan sudah melakukan apa-apapun yang diperlukan. Ketika dia mengatakan bahwa dia digatakan dibully kita lihat faktanya adalah memang perkelahian diantara mereka," ungkap Otto.

Lanjut kata Otto, manajemen Binus sudah menawarkan kepada yang bersangkutan bila merasa tidak nyaman bisa belajar secara terpisah atau online. Namun, tawaran tersebut tidak digunakan oleh RE.

Baca juga: Kronologi Kasus Perundungan Siswa Libatkan Anak Ketua Partai di Sekolah Swasta Elit Jaksel

"Manajemen sudah menawarkan kepada yang bersangkutan agar kalau kau merasa ada sesuatu hal merasa tidak nyaman dengan teman-temanmu sekolah menyiapkan dia untuk bisa belajar sendiri terpisah daripada orang lain. Bahkan ditawarkan juga secara online tapi dia tidak pernah menggunakan itu," jelasnya.

Sebelumnya, RE selaku murid di salah satu sekolah swasta elit di Jakarta Selatan yang sempat viral karena kasus bullying oleh teman-teman sekolahnya. Kini menceritakan kronologi awal mula dirinya dihujat secara mental dan fisik.

Menurut keterangan RE didampingi oleh kuasa hukumnya Sunan Kalijaga dan tim, jika aksi bullying itu bermula saat RE mulai masuk dan pindah sekolah ke Binus School Simprug, Jakarta.

Beberapa anak lama yang diduga satu geng ini mengatai RE mulai dari menyebutnya bau sampah hingga sempat dilecehkan kemaluannya dan dipukuli di toilet.

"Perundungan kepada saya dari siswa lain itu di Binus School Simprug, saya mencoba untuk beradaptasi mendapatkan teman di sekolah tapi mereka semua memperlakukan saya seperti orang yang tidak ada harga dirinya dan tidak layak hidup," kata RE korban perundungan salah satu sekolah swasta elit Jakarta Selatan, 12 September 2024.

Halaman
x|close