Bansos Kartu Kesejahteraan DKI Jakarta Cair Setiap Bulan Mulai April 2025

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya kelompok rentan, melalui penyaluran bantuan sosial (bansos) Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD).

Mulai April 2025, bansos yang meliputi Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), dan Kartu Anak Jakarta (KAJ) akan dicairkan setiap bulan, bukan lagi setiap tiga bulan seperti sebelumnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi penerima manfaat secara lebih efektif. Dengan pencairan bulanan, penerima tidak lagi harus menunggu lama untuk mendapatkan dana yang sangat dibutuhkan.

“Insyaallah, mulai bulan April, seluruh dana bantuan akan diserahkan setiap bulan, sehingga para penerima bantuan tidak lagi berhubungan dengan bangke atau bank keliling,” kata Rano di Jakarta, Selasa, 25 Maret 2025.

Program bansos ini merupakan bagian dari prioritas utama dalam 100 hari pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025–2030.

Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)

Tujuannya adalah memperkuat fondasi kesejahteraan warga sebagai langkah strategis menuju Jakarta sebagai kota global.

“Harapannya, bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang yang lebih luas bagi para penerima manfaat. Semoga bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai peruntukannya untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Rano.

Pada tahap pertama tahun 2025, total penerima bansos PKD mencapai 147.304 orang dengan rincian sebagai berikut: Kartu Lansia Jakarta (KLJ):117.784 penerima (warga berusia minimal 60 tahun). Kartu Anak Jakarta (KAJ): 15.203 penerima (anak usia dini 0–6 tahun). Dan, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ): 14.317 penerima (individu dengan keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik)

Setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.