Ntvnews.id
Dalam percakapan tersebut, Ishiba menekankan pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan mengungkapkan kekhawatiran bahwa tarif tinggi AS dapat menghambat investasi perusahaan Jepang di Amerika.
Pembicaraan ini menjadi komunikasi pertama antara kedua pemimpin sejak Trump mengumumkan tarif dasar sebesar 10 persen terhadap seluruh produk impor pada Rabu, 2, April 2025, dengan tarif lebih tinggi dikenakan kepada negara tertentu.
Baca juga: Prabowo: Negara yang Ekonominya Terkuat Buat Kebijakan Tarif, Banyak Negara yang Cemas
Jepang termasuk yang paling terdampak, dengan tarif mencapai 24 persen.
Pemerintah Tokyo pun terus melobi agar Jepang dikecualikan dari kebijakan tersebut, mengingat posisinya sebagai investor asing terbesar di AS selama lima tahun berturut-turut hingga 2023.
Usai perbincangan, Ishiba menyebut dirinya dan Trump sepakat untuk melanjutkan pembahasan di tingkat menteri. Ia juga menyatakan rencana untuk mengunjungi AS dalam waktu dekat guna memperkuat dialog bilateral.
(Sumber: Antara)