Pakar: Konsumen AS Jadi Pihak yang Paling Dirugikan oleh Kebijakan Tarif Trump
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 14:48
Katherine Talahatu
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Foto yang diambil pada 12 Februari 2025 menunjukkan pelanggan berbelanja telur di toko Trader Joe di Monrovia, Los Angeles County, California, Amerika Serikat. (Antara/Xinhua/Zeng Hui)
Ntvnews.id
, Jakarta - Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai justru merugikan masyarakat AS sendiri. Hal ini diungkapkan oleh analis ekonomi asal Kroasia, Andrej Grubisic, dalam wawancara dengan Croatian Radiotelevision pada Rabu, 9 April 2025.
"Massa konsumen umum tidak mendapat manfaat dari tarif ini dan ini adalah sebuah contoh dari 'kapitalisme kroni' di mana kekuatan politik digunakan untuk memberi keistimewaan kepada kelompok-kelompok tertentu," ujar Grubisic.
Grubisic menilai kebijakan tarif tersebut akan membawa lebih banyak dampak negatif daripada positif, dan efek buruknya akan semakin nyata seiring berjalannya waktu.
Meski mendapat penolakan luas, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap menandatangani perintah eksekutif terkait kebijakan tarif resiprokal pada pekan lalu. Aturan ini menetapkan tarif dasar minimum sebesar 10 persen untuk seluruh barang impor, serta tarif lebih tinggi untuk negara mitra dagang tertentu.
Namun, sejumlah media di AS menyoroti bahwa dampak terbesar dari kebijakan ini justru akan dirasakan oleh konsumen Amerika. Berdasarkan hasil penelitian ekonomi, beban finansial akibat tarif tersebut sebagian besar akan dialihkan kepada masyarakat, dan efeknya mulai terlihat dalam dinamika pasar domestik.
Di sisi lain, para pakar ekonomi asal Kroasia turut mengingatkan bahwa kebijakan tarif ini berpotensi menciptakan ketidakpastian global, termasuk memicu inflasi dan bahkan ancaman resesi.