Ntvnews.id, Seoul - Lee Jae-myung, mantan ketua partai oposisi utama Korea Selatan, Partai Demokrat, secara resmi mengumumkan pencalonannya dalam pemilihan presiden mendatang yang digelar lebih awal. Pengumuman ini ia sampaikan melalui pesan video pada Kamis, 10 April 2025.
Satu hari sebelumnya, Rabu, 9 April 2025, Lee mengundurkan diri dari jabatan ketua partai di tengah spekulasi publik yang menguat terkait niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Pemilihan presiden yang diadakan lebih cepat dari jadwal ini dijadwalkan berlangsung pada 3 Juni, menyusul pencopotan Presiden Yoon Suk-yeol oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada 4 April. Keputusan itu diambil terkait dengan pemberlakuan darurat militer yang sempat dilakukan pada Desember 2024 namun tidak berlangsung lama.
Lee sebelumnya bersaing dengan Yoon dalam pemilu presiden tahun 2022, di mana ia kalah dengan selisih suara yang sangat tipis. Kini, ia dianggap sebagai kandidat terkuat dalam kontestasi mendatang.
Berdasarkan survei dari lembaga jajak pendapat lokal, Flower, sebesar 49,6 persen responden menyatakan dukungan terhadap calon dari Partai Demokrat Korea Selatan dalam pemilu berikutnya, sedangkan 29,5 persen memilih kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang merupakan partai penguasa saat ini.
Lee sendiri menempati posisi tertinggi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dengan tingkat dukungan mencapai 85,5 persen.
Survei ini dilakukan pada 17–20 Maret terhadap 3.004 pemilih. Margin of error dari survei ini adalah ±1,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(Sumber: Antara)