Trump hingga Pangeran William Bakal Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Apr 2025, 16:53
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
paus fransiskus paus fransiskus (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, bersama sejumlah pemimpin dunia, dipastikan akan hadir dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus yang akan diselenggarakan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Sabtu, 26 April 2025.

“Sekretaris Jenderal PBB akan berangkat ke Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus,” ujar juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Selasa, 22 April 2025.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah memastikan kehadirannya di upacara pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal pada usia 88 tahun akibat stroke dan gagal jantung.

Pangeran William dari Wales juga akan datang untuk mewakili ayahnya, Raja Charles III. tidak hanya sampai disitu saja, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Frank-Walter Steinmeier turut memastikan kehadiran mereka, seperti dilaporkan oleh Stuttgarter Nachrichten. 

Baca juga: Sekjen PBB Kecam Keras Serangan di Kashmir yang Tewaskan Puluhan Orang

Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan untuk terbang ke Vatikan pada Jumat pagi, 25 April 2025 waktu Washington D.C., guna memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina. 

"Presiden akan berangkat dari Washington pada Jumat pagi dan kembali ke Amerika Serikat pada Sabtu malam, setelah upacara pemakaman," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Selasa, 22 April 2025.

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva beserta Ibu Negara Rosangela Lula da Silva juga dilaporkan akan menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus.

Pada Senin, 21 April 2025, Presiden Lula mengungkapkan rasa duka mendalam atas meninggalnya Paus Fransiskus dan mengumumkan periode berkabung nasional selama seminggu di Brasil.

Kabar wafatnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Takhta Suci pada Senin pagi, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

Pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan dengan prosedur yang lebih sederhana, sesuai dengan revisi Ritus Pemakaman Paus Roma (Ordo Exsequiarum Romani Pontificis) yang telah disetujuinya pada 2024.

Baca juga: Jokowi, Pigai dan Thomas Djiwandono Berangkat ke Vatikan 24 April untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memutuskan untuk mengubah tradisi yang telah dijalankan oleh para pendahulunya dengan memilih peti kayu sederhana tanpa hiasan, hanya bertuliskan “Franciscus”.

Ia memilih untuk tidak mengikuti kebiasaan yang biasanya menggunakan tiga lapis peti mati dari kayu cemara, timah, dan kayu elm. Sebagai gantinya, ia menginginkan jenazahnya diletakkan dalam peti kayu berlapis seng.

Berbeda dengan tradisi sebelumnya, di mana paus-paus dimakamkan dalam peti mewah yang diletakkan di podium persemayaman, Paus Fransiskus memilih kesederhanaan. Ia ingin jenazahnya disemayamkan dalam peti kayu yang terbuka, memungkinkan umat untuk melihat dan memberikan doa terakhir.

Sesuai dengan wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, bukan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, yang telah menjadi tempat pemakaman paus-paus sebelumnya. 

(Sumber: Antara) 

x|close