Soal Budaya Nyontek, Mendikdasmen Bakal Perbaiki Sistem Pembelajaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 12:23
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melakukan tanya jawab dengan media usai Peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2024 & Penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaran Pendidikan Antikorupsi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melakukan tanya jawab dengan media usai Peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2024 & Penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaran Pendidikan Antikorupsi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem dan pendekatan pembelajaran guna menanggulangi budaya menyontek yang masih marak di kalangan pelajar.

“Terkait dengan masih tingginya angka menyontek itu atau kebiasaan menyontek, kami akan berusaha memperbaiki sistem dan pendekatan pembelajaran, dan juga orientasi pendidikan,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam konferensi pers Peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2024 dan Penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi di Jakarta, Kamis, 25 April 2025.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah mendorong perubahan orientasi pendidikan agar tidak hanya berfokus pada capaian nilai dan skor, tetapi juga memperkuat pendidikan nilai dan karakter.

Mu’ti juga menyebutkan bahwa pendekatan ini telah mulai diterapkan dalam pelatihan guru, dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan bimbingan konseling bagi siswa.

“Ini yang sudah mulai kami terapkan di dalam pelatihan guru, sudah mulai kami masukkan aspek penguatan pendidikan nilai dan juga bimbingan konseling bagi para murid,” imbuhnya.  

Baca juga: Prabowo Minta Mendikdasmen Kaji Lebih Dalam Penjurusan IPA-IPS-Bahasa di SMA

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, Kemendikdasmen akan mulai menerapkan pendekatan deep learning pada tahun ajaran 2025/2026.

Pendekatan ini akan fokus pada penemuan makna dalam setiap materi yang dipelajari siswa, sehingga pembelajaran tidak hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga dapat diterapkan dalam perilaku nyata.

“Karena itu, Kemendikdasmen berusaha untuk memperbaiki bagaimana agar pembelajaran tidak sekadar menjadi proses transfer of knowledge yang menekankan pada aspek knowing,” ujar Mu'ti. 

Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap beberapa temuan signifikan terkait integritas pendidikan di Indonesia.

Salah satunya, kasus menyontek masih ditemukan di 78 persen sekolah dan 98 persen kampus, menunjukkan bahwa praktek tersebut masih meluas di sebagian besar institusi pendidikan.

Selain itu, survei ini juga mencatat bahwa plagiarisme tercatat pada 43 persen kampus dan 6 persen sekolah, menandakan bahwa isu kejujuran akademik masih menjadi tantangan besar. 

(Sumber: Antara) 

x|close