Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey bersama rombongan, ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB). Ini terjadi saat mereka tengah melakukan pencarian terhadap eks Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang hilang, Iptu Tomi Marbun, di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, Minggu, 27 April 2025.
Penembakan terjadi kala Frits bersama rombongan menginap di salah satu perkemahan di pinggiran Sungai Rawara.
Dalam video yang beredar, terlihat Frits bersama rombongan tiarap saat suara desingan peluru berkali-kali terdengar.
Bahkan, bukan cuma tembakan, suara seperti ledakan bom juga terdengar. Frits pun memilih berlindung dengan tiarap, sambil merekam peristiwa itu dengan ponselnya. Ia juga menceritakan kondisi yang terjadi, sambil berdoa.
"Tuhan tolong kami," kata Frits dalam video, dilihat Senin, 28 April 2025.
Nampak pula sejumlah pasukan Brimob yang berada di luar tenda. Mereka memilih bertempur daripada berlindung. Mereka mengambil senjata dan mengarahkan senapannya ke arah serangan KKB.
Selain saat berlindung, ada pula rekaman saat kontak tembak mulai reda. Video itu memperlihatkan suasana di luar tenda tempat rombongan menginap.
"Tahan tembakan!," kata suara dalam video.
Usai kejadian, Frits menjelaskan kronologi peristiwa ia dan rombongan diberondong peluru KKB.
"Sekitar pukul 7.10 WIT saya bersama dengan empat orang teman turun ke sungai. Namun kami ditembaki dari arah seberang sungai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Puji Tuhan kami selamat," tuturnya.
Frits menjelaskan, kehadirannya di Sungai Rawara guna melakukan pencarian terhadap Iptu Tomi Marbun yang hilang sejak 18 Desember 2024 lalu.
"Kami hadir disini dalam upaya pencarian dan rekonstruksi terhadap hilangnya Iptu Tomi Marbun yang hilang sejak Desember 2024 lalu," jelas dia.
Atas penembakan itu, tim gabungan kemudian melakukan tembakan balasan sehingga terlibat kontak tembak dengan KKB sekitar 10 menit.
"Pada saat ditembak, terdapat tim dari Brimob yang tak jauh dari lokasi sehingga mereka melakukan tembakan balasan dan akhirnya kami bisa lari selamatkan diri," papar dia.
Pasca penembakan, Frits langsung dievakuasi ke Distrik Moskona. "Pasca penembakan, kami langsung dievakuasi dari Sungai Rawara menuju Distrik Moskona," pungkasnya.
Diketahui, Iptu Tomi dinyatakan tenggelam di sungai kala mengejar anggota kelompok KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat sekitar empat bulan lalu. Walau demikian, pihak keluarga tak puas, lantaran menurut mereka terdapat sejumlah kejanggalan dalam keterangan tersebut. Karenanya mereka mengadu ke sejumlah pihak, dan memviralkan persoalan itu.
Lantas, upaya pencarian besar-besaran Iptu Tomi Marbun pun dilakukan Polri, melalui Operasi Alfa Bravo Moskona 2025.