Rusia: Pengakuan Pencaplokan Wilayah Ukraina Jadi Syarat Utama Akhiri Perang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Apr 2025, 11:33
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Moskow menegaskan bahwa pengakuan internasional atas lima wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia, termasuk Semenanjung Krimea, sebagai bagian dari wilayah Rusia, merupakan syarat utama untuk mengakhiri konflik dengan Ukraina.

Namun demikian, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyatakan pada Senin 28 April bahwa Rusia tetap siap untuk terlibat dalam negosiasi langsung dengan pihak Ukraina.

Baca Juga : Putin Umumkan Gencatan Senjata Sepihak di Ukraina 8–10 Mei,

"Kami tetap terbuka terhadap perundingan, namun keputusannya saat ini bukan pada kami. Kiev masih belum menunjukkan kesiapan bernegosiasi sejauh ini," kata Lavrov dalam wawancara bersama harian Brasil, O Globo, Selasa 29 April 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lavrov setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Rusia untuk menyetujui gencatan senjata di Ukraina.

Pada Minggu 27 April lalu, Trump bahkan menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan mempertimbangkan untuk melepaskan wilayah Krimea demi mencapai kesepakatan damai, meskipun sebelumnya Zelenskyy menolak keras gagasan tersebut.

Baca Juga : Prabowo Bakal Bertemu Putin di Rusia Juni Mendatang

Menlu Rusia menegaskan bahwa Moskow menginginkan agar Ukraina tidak bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan "menegaskan status netral serta non-blok" sebagai syarat untuk penyelesaian akhir konflik yang "sesuai dengan kepentingan keamanan Rusia."

Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022, Moskow telah merebut sebagian besar wilayah di Ukraina selatan, yakni Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia.

Baca Juga : Utusan Khusus Putin: Pengusaha AS Tertarik Investasi di Pasar Rusia

Moskow kemudian menyatakan bahwa wilayah yang mereka kuasai, termasuk Semenanjung Krimea yang dicaplok secara ilegal pada 2014, menjadi bagian dari Rusia.

Kiev mengutuk keras aneksasi ini, dan Presiden Zelenskyy berjanji akan mengusir seluruh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina.

AS, Turki, Uni Eropa, dan puluhan negara lainnya juga menganggap aneksasi Krimea oleh Rusia sebagai tindakan ilegal.

(Sumber Antara)

x|close