Ntvnews.id, Moskow - Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan untuk saling membebaskan total 205 tentara yang sebelumnya ditahan. Pertukaran tawanan ini menjadi yang kelima kalinya terjadi sejak awal tahun.
“Sebagai hasil negosiasi, 205 prajurit Rusia dikembalikan,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, Rabu, 7 Mei 2025.
“Sebagai gantinya, 205 tawanan perang Angkatan Bersenjata Ukraina diserahkan,” lanjut pernyataan tersebut.
Moskow menyebut bahwa proses pertukaran tawanan ini dimediasi oleh Uni Emirat Arab, dan menyampaikan bahwa para tentara Rusia kini telah berada di Belarus untuk menjalani pemeriksaan medis dan psikologis.
Baca Juga: Putin Tegaskan Rusia Gak Bakal Gunakan Nuklir dalam Perang Lawan Ukraina
Pertukaran ini berlangsung di tengah kebuntuan dalam pembicaraan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, serta menjelang persiapan Rusia untuk menggelar parade militer besar pada 9 Mei guna memperingati 80 tahun kekalahan Nazi Jerman.
Pihak Kremlin menyatakan bahwa mereka tetap berniat melaksanakan gencatan senjata selama tiga hari yang mereka usulkan, dimulai Kamis, 8 Mei 2025.
Baca Juga: Rudal Rusia Acak-acak Ibu Kota Ukraina
Namun, Ukraina menolak usulan tersebut dan menegaskan bahwa mereka menginginkan gencatan senjata penuh selama 30 hari tanpa syarat, bukan sekadar jeda singkat “hanya untuk parade” pada 9 Mei.
Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, kedua negara telah beberapa kali melakukan pertukaran ribuan tawanan perang. Hingga berita ini ditulis, pihak Ukraina belum memberikan tanggapan resmi terkait pertukaran terbaru tersebut.