Geger Turis China Dituduh Lakukan Pencurian Listrik Saat Liburan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Mei 2025, 08:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Steak 'n Shake mengajukan permintaan kepada Tesla untuk menambah lebih dari 100 lokasi Supercharger di restoran mereka. (Foto: Istimewa/Teslarati) Steak 'n Shake mengajukan permintaan kepada Tesla untuk menambah lebih dari 100 lokasi Supercharger di restoran mereka. (Foto: Istimewa/Teslarati)

Ntvnews.id, Tokyo - Seorang influencer Jepang memicu kontroversi di media sosial setelah menuduh turis asal Tiongkok melakukan “pencurian listrik” dengan memanfaatkan stopkontak umum di ruang publik.

Dalam unggahannya, Hezuruy yang memiliki lebih dari 400 ribu pengikut mengimbuhkan foto seorang turis Tiongkok duduk di lantai sambil mengisi daya ponselnya.

“Peringatan: mencuri listrik adalah kejahatan. Banyak turis Tiongkok yang melepas penutup stopkontak atau lakban demi bisa nge-charge,” tulis Hezuruy pada 25 April, seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis, 8 Mei 2025.

Ia juga menyinggung turis yang menggunakan colokan di toilet difabel untuk waktu terlalu lama, sehingga menyulitkan pengguna lain, termasuk orang tua dengan anak kecil.

“Kalau tidak bisa mengikuti aturan umum, mending pulang saja ke negara asal kalian,” tambahnya.

Baca Juga: Ngeri, Charger HP Picu Kebakaran karena Semalaman Tak Dicabut

Komentar Hezuruy yang provokatif langsung memancing perdebatan sengit di kalangan netizen Jepang. Hingga kini unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 8,4 juta kali dan mendapat 61 ribu tanda suka.

Sebagian warganet mendukung kritiknya, berpendapat bahwa setiap pengunjung wajib menghormati aturan setempat—terutama apabila stopkontak telah ditutup atau diberi peringatan. Namun tak sedikit pula yang mengecam pernyataannya sebagai diskriminatif dan menyudutkan warga Tiongkok.

“Bahasanya kasar dan menjurus menyerang satu kebangsaan,” komentar salah satu pengguna. Sementara netizen Tiongkok membalas dengan sindiran: “Silakan ke Cina, di sini Anda bisa nge-charge ponsel gratis di mana saja.”

Baca Juga: Ledakan Guncang Supercharger Tesla di Washington, FBI Turun Tangan

Di Jepang, penggunaan listrik dari colokan publik—misalnya di stasiun atau mal—tanpa izin dianggap melanggar hukum dan dapat berujung pidana. Pada 2010, seorang pria di Osaka sempat dipenjara setahun karena menggunakan listrik publik senilai kurang dari 1 yen.

Kasus ini juga membuka diskusi soal kurangnya fasilitas pengisian daya gratis di Jepang. Banyak netizen mempertanyakan mengapa negara yang dikenal unggul dalam layanan pelanggan ini belum menyediakan stopkontak publik yang memadai bagi wisatawan asing.

x|close