A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

China Dukung Rencana Negosiasi Damai Rusia-Ukraina di Turki - Ntvnews.id

China Dukung Rencana Negosiasi Damai Rusia-Ukraina di Turki

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 07:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin (3/3/2025). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin (3/3/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Beijing - Pemerintah Tiongkok menyatakan dukungan penuh terhadap rencana perundingan damai antara Rusia dan Ukraina yang dijadwalkan berlangsung di Turki.

“Pandangan China terhadap konflik di Ukraina selalu konsisten dan tegas. Kami mendukung segala bentuk upaya menuju perdamaian,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, dikutip AFP, Rabu, 14 Mei 2025.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, 10 Mei 2025 mengajukan undangan kepada pihak Ukraina untuk kembali menggelar pembicaraan damai di Turki, setelah proses negosiasi terhenti pada Maret 2022.

Merespons tawaran tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui unggahan di platform X pada Minggu, 11 Mei 2025, menyatakan kesiapan negaranya untuk melanjutkan dialog perdamaian dengan Rusia di Turki pada 15 Mei 2025.

Baca Juga: Perundingan Dagang China-AS Beri Sinyal Positif Ekonomi Dunia

Lin Jian menambahkan, pihaknya berharap semua pihak terkait dapat bekerja sama mencapai kesepakatan damai yang adil, berjangka panjang, dan mengikat melalui jalur dialog dan negosiasi, demi tercapainya penyelesaian konflik yang menyeluruh.

Menurut Lin, posisi China tetap meyakini bahwa jalan keluar dari krisis Ukraina hanya dapat ditemukan melalui pendekatan politik dan dialog. Ia menegaskan bahwa Beijing akan terus berkontribusi secara konstruktif bersama komunitas internasional untuk mendorong perdamaian abadi sesuai dengan aspirasi para pihak yang bersengketa.

Dalam pernyataannya, Presiden Putin mengatakan Rusia siap menjalani pembicaraan serius dengan Ukraina demi mengatasi akar permasalahan konflik dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan secara historis. Ia juga tidak menutup kemungkinan adanya kesepakatan gencatan senjata selama perundingan berlangsung.

“Perang sedang terjadi. Kami menawarkan untuk melanjutkan dialog yang sebelumnya terhenti bukan karena kami. Apa yang salah dengan itu? Siapa pun yang benar-benar menginginkan perdamaian seharusnya mendukung langkah ini,” kata Putin.

Sementara itu, Presiden Zelenskyy menekankan pentingnya penghentian penuh aksi militer sebagai dasar bagi proses diplomasi yang serius.

“Tidak ada alasan untuk terus melanjutkan pertumpahan darah ini. Saya akan menunggu Putin secara langsung di Turki pada hari Kamis. Semoga kali ini Rusia tidak mencari alasan untuk mundur,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: Tok! AS Turunkan Tarif Dagang Jadi 30 Persen, China Ikut Pangkas 10 Persen

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut positif ajakan dari Putin dan menyatakan kesiapan negaranya menjadi tuan rumah perundingan. Erdogan bahkan langsung menghubungi Presiden Rusia untuk menunjukkan dukungannya terhadap dimulainya kembali proses damai.

Sebelum Zelenskyy mengonfirmasi kesediaannya berunding, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump lebih dulu memberikan pernyataan melalui Truth Social dan X, menyebut bahwa Putin “tidak berniat mengajukan gencatan senjata secara langsung, tapi ingin bertemu Kamis nanti di Turki untuk mendiskusikan kemungkinan berakhirnya konflik.”

“Ukraina harus menyetujui pertemuan ini SEGERA. Setidaknya pertemuan ini akan memperjelas apakah kesepakatan bisa dicapai atau tidak. Jika tidak, para pemimpin Eropa dan AS dapat melanjutkan langkah-langkah selanjutnya berdasarkan hasil pembicaraan itu,” tulis Trump.

Namun, Trump juga mengutarakan keraguannya akan kemampuan Ukraina mencapai kesepakatan damai, mengingat Rusia disebutnya sedang sibuk merayakan kemenangan Perang Dunia II—yang menurutnya tidak akan tercapai tanpa campur tangan Amerika Serikat.

Dalam unggahan terpisah di X, Trump menekankan desakannya, “LAKUKAN PERTEMUAN, SEKARANG.”

x|close