A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

PBB Putuskan Rusia Bertanggung Jawab dalam Tragedi Pesawat MH17 - Ntvnews.id

PBB Putuskan Rusia Bertanggung Jawab dalam Tragedi Pesawat MH17

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 02:13
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Bendera PBB. Ilustrasi - Bendera PBB. (ANTARA/Anadolu)


Ntvnews.id, Jakarta - Lebih dari sepuluh tahun sejak jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), secara resmi menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden penembakan yang menewaskan 298 orang di wilayah udara Ukraina timur pada tahun 2014.

Dalam pernyataan resminya, ICAO menuduh Rusia telah melalaikan kewajiban hukum internasional dalam menjamin keselamatan penerbangan sipil. Pernyataan ini merujuk pada hasil penyelidikan dan bukti-bukti kuat dari berbagai investigasi internasional.

"Federasi Rusia tidak memenuhi tanggung jawabnya berdasarkan hukum penerbangan internasional dalam insiden jatuhnya MH17 pada tahun 2014," tulis ICAO seperti dikutip dari AFP, Rabu, 14 Mei 2025.

Negara-negara seperti Australia dan Belanda—yang kehilangan banyak warganya dalam tragedi ini—menyambut baik putusan tersebut, sekaligus menuntut Rusia untuk bertanggung jawab secara hukum dan memberikan kompensasi kepada para keluarga korban.

Baca Juga: Israel Tutup 3 Sekolah PBB di Yerusalem Timur

Ukraina juga memberikan apresiasi terhadap keputusan ICAO. Sejak awal, Ukraina menyebut jatuhnya MH17 sebagai bentuk terorisme yang dilakukan oleh kelompok separatis pro-Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyebut keputusan ICAO sebagai “langkah menuju keadilan”.

“Pesannya jelas: sebanyak apa pun uang dan propaganda yang digelontorkan Rusia untuk menutupi kejahatan ini, pada akhirnya kebenaran dan keadilan akan menang,” kata Sybiha.

MH17 yang tengah dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014 jatuh akibat ditembak oleh rudal BUK buatan Rusia. Meski demikian, Rusia dan kelompok separatis yang mendapat dukungannya terus menyangkal keterlibatan, bahkan menuduh militer Ukraina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Baca Juga: Kronologi Anak Luhut Gerebek Aksi Separatis Bawa Poster 'FREE Papua, Aceh, Maluku' di Sidang PBB

Namun, sejumlah penyelidikan, termasuk vonis pengadilan Belanda pada 2022, telah menyimpulkan bahwa rudal yang menjatuhkan MH17 berasal dari wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia, dan penggunaan senjata tersebut mendapat restu tidak langsung dari pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Tiga orang yang terlibat langsung, dua di antaranya berkewarganegaraan Rusia, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Belanda. Selain itu, penyelidikan gabungan yang dilakukan oleh lima negara, Belanda, Australia, Malaysia, Belgia, dan Ukraina, menguatkan dugaan keterlibatan Rusia dalam level tertinggi dalam insiden ini.

x|close