Viral! Balita Ditampar Tenaga Medis Saat Khitan di Cianjur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 11:27
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Balita yang Sedang Disunat Dipukul Balita yang Sedang Disunat Dipukul (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan dugaan tindak kekerasan terhadap seorang balita yang tengah menjalani prosesi khitan di sebuah klinik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dalam rekaman yang viral itu, tampak seorang tenaga medis menampar dan memukul balita di tengah proses sunat hingga memicu kemarahan publik. Insiden tersebut terjadi di klinik bernama Rumah Khitanan Dani Radiana, yang berlokasi di Kampung Sindangsari No. 5 RT 04 RW 08, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur.

Dalam video yang diduga merupakan rekaman CCTV klinik, terlihat balita yang tengah disunat secara tiba-tiba menggerakkan tangannya dan mengenai tangan tenaga medis. Respons yang terjadi kemudian sungguh mengejutkan: tenaga medis tersebut langsung membalas dengan tamparan dan pukulan kepada anak yang tak berdaya itu.

Tindakan kasar tersebut menimbulkan trauma tersendiri bagi korban, yang diketahui merupakan warga Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keluarga korban mengaku memiliki bukti video kekerasan tersebut dan menyampaikan laporan kepada publik melalui media sosial.

"Asalamualaikum min saya mau lapor ada kejadian kekerasan terhadap sorang pasien anak kecil di Rumah Khitanan DANI RADIANA Cianjur/ciranjang, keluarga korban adalah tetangga asal KBB, kel korban juga memiliki vidio bukti," demikian keterangan dari pihak keluarga korban.

Pihak keluarga dikabarkan tengah menyiapkan langkah hukum atas dugaan kekerasan yang dialami anak mereka. Dukungan dan simpati dari warganet terus mengalir, sementara banyak pihak mempertanyakan profesionalisme serta kepatutan tindakan tenaga medis dalam menangani pasien, terlebih yang masih anak-anak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak klinik maupun aparat kepolisian terkait proses penanganan kasus ini. Namun, tekanan publik untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan tersebut semakin menguat.

x|close