Gaza Memanas, Israel Siapkan Serangan Besar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 15:45
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
 Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Israel - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa militer Israel akan melanjutkan operasi besar-besaran di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang, sebagai bagian dari upaya menggempur habis Hamas dan membebaskan para sandera yang masih ditahan.

Pernyataan tegas itu dikeluarkan oleh kantornya pada Selasa 13 Mei 2025, sekaligus menandai sikap keras Israel di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Hamas Bebaskan Sandera Israel dan AS

Berbicara sehari sebelumnya kepada para tentara cadangan yang terluka, Netanyahu kembali mengobarkan semangat “kemenangan total” yang menjadi slogan utamanya sejak dimulainya konflik terbaru ini.

"Dengan semangat kalian, kita akan meraih kemenangan total. Melenyapkan Hamas dan membebaskan semua sandera kita -- itu berjalan bersamaan," kata Netanyahu.

Netanyahu juga dengan tegas menolak kemungkinan menghentikan perang, bahkan jika Hamas menawarkan untuk membebaskan lebih banyak sandera.

"Hamas mungkin mengatakan, 'Cukup, kami ingin membebaskan 10 sandera lagi.' Baik, bawa mereka. Kami akan menerima mereka," papar Netanyahu.

"Namun kita tidak akan menghentikan perang. Kita bisa melakukan gencatan senjata selama jangka waktu tertentu, tetapi kita akan terus berperang sampai akhir." tambahnya.

Pernyataan Netanyahu menunjukkan bahwa fase baru operasi militer Israel semakin dekat, dengan potensi dampak kemanusiaan yang lebih luas di Gaza. Ia menyebutkan bahwa Israel telah menyusun kerangka kerja administratif untuk memfasilitasi kepergian warga Gaza dari wilayah tersebut. Namun, realisasi dari rencana itu masih tergantung pada kesiapan negara-negara ketiga untuk menerima para pengungsi.

"Itulah yang sedang kami upayakan saat ini," ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close