BMKG: Gempa Bengkulu Bukan Megathrust, Tak Ada Risiko Tsunami

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Mei 2025, 14:51
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono . Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono . (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bermagnitudo 6,3 yang mengguncang Provinsi Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025, bukan berasal dari zona megathrust, melainkan zona intraslab di kedalaman 84 kilometer. Gempa tersebut juga dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa pusat gempa berada di bagian dalam lempeng atau zona Benioff, bukan dari zona kontak antarlempeng megathrust.

“Karakter gempa intraslab ini memiliki getaran yang kuat tetapi tidak menyebabkan deformasi dasar laut, sehingga tidak menimbulkan tsunami,” kata Daryono dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: BNPB Desak Pemprov Bengkulu Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Gempa M6,3

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa gempa intraslab seperti ini cenderung memiliki "stress drop" tinggi, yaitu kemampuan untuk melepaskan energi secara maksimal, sehingga kecil kemungkinan terjadi gempa susulan. Hingga siang hari, belum ada aktivitas aftershock yang terdeteksi.

Wilayah yang paling terdampak oleh guncangan berada di Kota Bengkulu, namun efeknya juga dirasakan hingga Seluma, Kabupaten Empat Lawang di Sumatera Selatan, serta sebagian daerah di Lampung Barat.

Masyarakat pun diminta untuk tetap tenang karena peluang terjadinya gempa susulan sangat rendah.

Baca Juga: Prabowo Perintahkan BNPB Percepat Respons Gempa M6,3 Bengkulu

"Energinya sudah rilis habis," katanya, sembari menekankan bahwa zona intraslab memiliki struktur batuan yang lebih seragam sehingga berbeda dengan zona-zona gempa aktif lainnya yang rawan menghasilkan gempa susulan dalam jumlah besar.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga pukul 11.20 WIB Jumat siang, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat gempa tersebut. Meski demikian, terdapat kerusakan pada sedikitnya 140 rumah dan berbagai fasilitas umum di sejumlah wilayah, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma.

Kerusakan yang ditimbulkan beragam, mulai dari ringan hingga berat. Rinciannya meliputi 50 rumah rusak di Kota Bengkulu, dua rumah dan satu unit PAUD di Bengkulu Tengah, serta delapan rumah yang roboh di Kelurahan Betungan. Selain itu, dua sekolah, satu masjid, satu kantor camat, dan satu balai pertemuan juga mengalami kerusakan.

(Sumber: Antara)

x|close