Ntvnews.id, Gaza - Dunia internasional kembali dikejutkan oleh pernyataan kontroversial dari seorang anggota Kongres Amerika Serikat, Randy Fine, menyerukan penggunaan senjata nuklir terhadap Jalur Gaza.
Ucapan tersebut segera menuai kecaman keras, terutama dari kelompok perlawanan Palestina, Hamas yang menyebut pernyataan itu sebagai bentuk "hasutan" untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat, 23 Mei 2024, Hamas menyebut seruan tersebut sebagai tindakan berbahaya yang mencerminkan pola pikir ekstremis, rasis, dan fasis di kalangan politisi Amerika.
Hamas juga menggarisbawahi bahwa ajakan seperti itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan prinsip-prinsip Konvensi Jenewa.
"Seruan ekstremis ini adalah kejahatan besar dan memperlihatkan mentalitas fasis rasis yang menguasai pikiran politisi Amerika," kata Hamas .
Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). (Dok.Antara)
Komentar memicu kontroversi ini diucapkan Randy Fine dalam wawancara dengan Fox News pada hari Kamis. Dalam pernyataannya, Fine secara terang-terangan menyarankan agar Gaza "dibombardir dengan nuklir."
Pernyataan tersebut memunculkan kekhawatiran serius mengenai etika dan moralitas kebijakan luar negeri Amerika Serikat, terutama dalam kaitannya dengan konflik Israel-Palestina yang semakin memanas.
Meskipun pernyataan Fine dianggap mengerikan dan tidak berperikemanusiaan, Hamas menegaskan bahwa hal itu tidak akan mematahkan semangat rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya.
Sebaliknya, Hamas menyatakan bahwa komentar tersebut justru memperlihatkan "wajah asli" dari pendukung agresi Israel terhadap Palestina.
(Sumber: Antara)