Ntvnews.id, Gaza - Tim penyelamat di Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel pada Minggu, 25 Mei 2025, mengakibatkan sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sejumlah korban masih dilaporkan tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
"Kami tidak memiliki peralatan pencarian maupun alat berat untuk mengangkat reruntuhan dan menyelamatkan korban yang terluka serta mengevakuasi jenazah," ujar juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dikutip dari AFP, Senin, 26 Mei 2025.
Bassal menyebutkan bahwa dua perempuan hamil tujuh bulan turut menjadi korban jiwa dalam serangan yang menyasar tenda-tenda pengungsi di kawasan Nuseirat, Gaza tengah.
Baca Juga: Pernyataan Kontroversial Politikus AS, Minta Gaza Dibom Nuklir
Ia juga mengungkapkan bahwa Direktur Operasi Pertahanan Sipil, Ashraf Abu Nar, bersama istrinya, termasuk di antara korban tewas akibat serangan udara yang menghantam kediaman mereka di Nuseirat. Serangan serupa juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah lain seperti Deir el-Balah di wilayah tengah, Beit Lahia di utara, dan Khan Yunis di bagian selatan Gaza.
Secara keseluruhan, 22 orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat serangan ini, sementara sejumlah lainnya masih dilaporkan hilang.
"Sedikitnya 22 syahid, termasuk anak-anak, dan puluhan lainnya mengalami luka," kata Bassal.
Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel meningkatkan intensitas serangan di Gaza. Pada Sabtu sore, militer menyatakan telah menargetkan lebih dari 100 lokasi di seluruh wilayah Gaza dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Baca Juga: Israel Serukan Warga Gaza untuk Mengungsi, Ada Apa?
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas sejak berakhirnya gencatan senjata pada 18 Maret telah mencapai setidaknya 3.785 orang. Total korban konflik sejak awal perang kini telah mencapai 53.939 jiwa, mayoritas merupakan warga sipil.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023, yang menewaskan 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan AFP berdasarkan data resmi. Dalam serangan itu, 251 orang disandera, dan hingga kini 57 di antaranya masih ditahan di Gaza. Militer Israel menyebut bahwa 34 dari mereka telah meninggal dunia.