Israel Halangi Menteri Arab ke Tepi Barat, Arab Saudi Respons Keras!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jun 2025, 10:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Arab Suadi Bendera Arab Suadi (Istimewa)

Ntvnews.id, Riyadh - Arab Saudi mengecam keras keputusan pemerintah Israel yang menolak kedatangan delegasi menteri luar negeri dari sejumlah negara Arab ke wilayah Tepi Barat. Riyadh menilai sikap Israel itu sebagai cerminan dari ekstremisme dan penolakan terhadap proses perdamaian.

DIlansir dari AL Arabiya, Selasa, 3 Juni 2025, Kritik tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dalam pernyataan resminya.

“Penolakan Israel terhadap kunjungan komite ke Tepi Barat menunjukkan betapa ekstremnya pendekatan mereka dan bahwa mereka menolak semua upaya serius untuk mencapai perdamaian. Ini justru memicu tekad kami untuk meningkatkan diplomasi internasional guna menentang arogansi ini,” ujar Pangeran Faisal.

Baca Juga: Israel Blokade Kunjungan Delegasi Arab di Tepi Barat Palestina

Pernyataan tersebut disampaikan dari Yordania, usai Pangeran Faisal menghadiri pertemuan menteri-menteri luar negeri Arab yang membahas situasi di Gaza. Pertemuan itu merupakan bagian dari mandat KTT Luar Biasa Gabungan Arab-Islam. Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga ikut serta dalam forum tersebut melalui sambungan video.

Pertemuan itu berlangsung setelah pemerintah Israel menolak rencana delegasi menteri luar negeri negara-negara Arab untuk mengunjungi Tepi Barat pada Minggu, 1 Juni 2025 waktu setempat.

Delegasi yang direncanakan terdiri dari para menlu Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab, serta perwakilan dari Turki dan Sekretaris Jenderal Liga Arab.

Dalam keterangannya, Pangeran Faisal kembali menegaskan bahwa satu-satunya solusi yang dapat diterima untuk konflik Israel-Palestina adalah pendirian negara Palestina yang merdeka.

“Sebagai bangsa Arab dan umat Muslim, kami hanya menerima pembentukan negara Palestina,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa negara-negara yang mendukung solusi dua negara seharusnya membuktikan komitmennya dengan secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina.

x|close