Lebih dari 500 Drone Rusia Hantam Ukraina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 08:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gambar bendera Rusia dan Ukraina di tembok batu bata dengan bayangan tentara. Gambar bendera Rusia dan Ukraina di tembok batu bata dengan bayangan tentara. (Antara)

Ntvnews.id, Kyiv - Dalam serangan udara terbaru yang dilancarkan Rusia, lebih dari 620 drone dan rudal jarak jauh digunakan dalam semalam, menyebabkan sedikitnya enam korban jiwa, demikian disampaikan pihak berwenang Ukraina pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Presiden Volodymyr Zelensky menyerukan pemberlakuan sanksi tambahan terhadap Moskow untuk menghentikan rangkaian serangan besar yang terus berlangsung.

“Sebanyak 26 rudal jelajah dan 597 drone serang telah diluncurkan, lebih dari setengahnya adalah drone tipe ‘Shahed’ buatan Iran,” ujar Zelensky, dikutip dari Gulf Today, Senin, 14 Juli 2025.

Angkatan Udara Ukraina menyatakan telah berhasil menembak jatuh 319 drone Shahed dan 25 rudal, meskipun satu rudal dan sekitar 20 drone berhasil menghantam lima area berbeda.

Baca Juga: Kim Jong Un Dukung Penuh Rusia dalam Konflik Ukraina

Menurut Zelensky, serangan itu menyebabkan sedikitnya dua orang meninggal dan melukai 20 lainnya di wilayah Chernivtsi, yang terletak di barat daya Ukraina dan jauh dari garis depan pertempuran di timur serta selatan. Di Lviv, 12 warga juga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Selain itu, di wilayah Dnipropetrovsk, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya terluka di Kharkiv, berdasarkan laporan dari otoritas lokal.

Sementara di Sumy, yang berada di timur laut Ukraina, Rusia menggempur permukiman warga sipil dengan dua bom udara berpemandu. Dua korban jiwa dilaporkan dalam insiden ini, yang menurut kantor kejaksaan setempat adalah pasangan suami istri berusia 65 tahun.

“Sebanyak 14 bangunan tempat tinggal juga mengalami kerusakan,” tulis pernyataan tersebut.

Baca Juga: AS Hentikan Pengiriman Rudal ke Ukraina

Pihak Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa target serangan mereka adalah fasilitas militer Ukraina di kota-kota Lviv, Kharkiv, dan Lutsk, termasuk sebuah pangkalan udara militer.

Utusan khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, dijadwalkan mengunjungi Ukraina pada hari Senin untuk melanjutkan misi perdamaian yang dipimpin oleh Washington, meskipun hingga kini belum menunjukkan hasil berarti.

Presiden AS Donald Trump juga menyatakan bahwa dirinya akan mengumumkan “pernyataan besar” mengenai Rusia pada Senin mendatang.

Satu hari sebelumnya, Kremlin menegaskan kembali penolakannya atas rencana pengiriman pasukan penjaga perdamaian Eropa ke Ukraina. Penegasan ini disampaikan usai pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan bahwa para sekutu Ukraina telah menyiapkan “rencana yang siap dijalankan segera setelah gencatan senjata tercapai.”

Trump diketahui telah menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi menyampaikan bahwa belum ada perkembangan signifikan menuju penyelesaian perang.

Sementara itu, Kremlin menyatakan bahwa Presiden Putin masih mempertahankan tujuan awal Rusia dalam konflik ini, namun tetap membuka diri untuk proses negosiasi.

x|close