China Tuding AS Ingkari Kesepakatan Perdagangan di Perundingan Jenewa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jun 2025, 14:30
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi perang dagang antara China dan AS Ilustrasi perang dagang antara China dan AS ((Antara) )

Ntvnews.id, Jakarta - China melontarkan kritik tajam terhadap Amerika Serikat pada Senin, dengan menuduh Washington secara serius merusak kesepakatan yang sebelumnya dicapai dalam perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa, khususnya terkait isu tarif "resiprokal" yang selama ini diklaim oleh AS.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China membantah keras tudingan terbaru dari pihak AS yang menyatakan Beijing telah melanggar hasil dialog China-AS pada Mei lalu. Sebaliknya, China justru balik menuduh Washington sebagai pihak yang tidak konsisten dan melanggar kesepakatan, seperti yang dilaporkan oleh Global Times.

China menegaskan bahwa mereka telah memenuhi komitmen dengan membatalkan atau menangguhkan berbagai kebijakan tarif maupun non-tarif yang berkaitan dengan tarif "resiprokal", sebagaimana yang telah disepakati dalam perundingan.

Namun, alih-alih menunjukkan itikad baik, AS justru dianggap menerapkan kebijakan yang merugikan China setelah perundingan selesai. Tindakan itu termasuk penerbitan panduan pembatasan ekspor cip berbasis kecerdasan buatan (AI), penghentian penjualan perangkat lunak desain cip (electronic design automation/EDA), serta pencabutan visa bagi sejumlah mahasiswa asal China.

Baca juga: Menhan AS Sebut China Bakal Lakukan Hal ‘Tak Terduga’ di Indo-Pasifik

"China, dengan sikap yang bertanggung jawab, telah bersungguh-sungguh menindaklanjuti, melaksanakan secara ketat, dan memegang teguh hasil kesepakatan perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa. Komitmen China untuk menjaga hak dan kepentingan nasional dilakukan dengan penuh integritas," Jelas juru bicara.

Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa langkah yang diambil oleh Amerika Serikat merupakan pelanggaran serius terhadap kesepakatan yang telah dicapai dalam pembicaraan telepon antara Presiden kedua negara pada 17 Januari lalu. Tindakan tersebut juga dinilai merusak secara mendalam konsensus penting yang dibangun dalam perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa, serta mencederai hak dan kepentingan sah milik China.

Tak hanya itu, China menuding AS terus memicu ketegangan baru di bidang perdagangan, yang pada akhirnya semakin memperbesar ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan ekonomi bilateral antara kedua negara.

"Alih-alih melakukan introspeksi, AS justru melemparkan tuduhan tidak berdasar kepada China dan menyalahkan secara sepihak, yang sangat bertentangan dengan fakta. China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak beralasan ini," ujar juru bicara. 

"Jika AS terus mempertahankan pendekatan sepihak dan tetap merugikan kepentingan China, Beijing menyatakan akan mengambil tindakan tegas demi melindungi hak dan kepentingan sahnya," lanjut juru bicara tersebut.

(Sumber: Antara) 

x|close