Bahlil: Raja Ampat Luas, Tambang Nikel Jaraknya 40 Km Pusat Pariwisata

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jun 2025, 09:42
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kegiatan pertambangan di wilayah Raja Ampat tidak bersinggungan langsung dengan kawasan pariwisata unggulan seperti Pulau Piaynemo. Ia menyebutkan bahwa lokasi pertambangan berada di Pulau Gag, yang berjarak cukup jauh dari titik-titik wisata utama.

"Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Saya sering di Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 km sampai dengan 40 km," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Kamis, 5 Juni 2025.

Pernyataan ini merespons kekhawatiran masyarakat atas beredarnya sejumlah foto di media yang menunjukkan aktivitas tambang diduga berada dekat dengan area wisata Raja Ampat.

Bahlil mengakui bahwa munculnya gambar-gambar tersebut memunculkan kesan bahwa tambang berada di lokasi pariwisata, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang oleh pihak Kementerian.

“Sekarang dengan kondisinya seperti ini kita harus crosscheck karena di beberapa media yang saya baca ada gambar yang diperlihatkan itu seperti di Pulau Piaynemo,” katanya.

Ia pun memastikan, komitmen pemerintah tetap berpihak pada pelestarian alam dan kelangsungan sektor pariwisata di Raja Ampat. Menurutnya, perlindungan terhadap kawasan wisata menjadi bagian penting dalam strategi pembangunan berkelanjutan.

"Dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus lindungi," tegas Bahlil.

Bahlil juga menjelaskan bahwa secara geografis, Raja Ampat terdiri dari banyak gugusan pulau dengan fungsi yang beragam.

Selain pulau-pulau konservasi dan pariwisata, terdapat pula pulau-pulau yang secara tata ruang ditetapkan untuk pertambangan. Ia menilai penting bagi publik memahami luas dan kompleksitas wilayah tersebut.

“Tapi, luas wilayah pulau-pulau Raja Ampat itu sampai ada pendekatan sampai dengan Maluku Utara. Ini juga teman-teman harus tahu. Jadi, wilayah Raja Ampat itu banyak kota konservasi, banyak pulau-pulau yang untuk pariwisata, tapi juga ada pulau-pulau yang memang ada pertambangan,” jelasnya.

Bahlil juga menyatakan akan mengagendakan kunjungan langsung ke lokasi tambang di Raja Ampat untuk memastikan aktivitas di lapangan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem maupun sektor pariwisata yang menjadi andalan daerah tersebut.

x|close