Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Elon Musk bahwa akan ada “konsekuensi sangat serius” jika miliarder teknologi itu terbukti mendanai kandidat Partai Demokrat yang menentang kubu Republik, khususnya mereka yang mendukung kebijakan fiskal longgar versi Partai Republik.
“Kalau dia benar-benar melakukan itu, akan ada konsekuensi serius,” ujar Trump dalam wawancara, dikutip dari NBC News, Senin, 9 Juni 2025.
Trump juga menyatakan tidak tertarik memperbaiki relasinya dengan Musk, setelah ketegangan di antara keduanya menjadi konsumsi publik belakangan ini. Saat ditanya apakah ia ingin berdamai, Trump hanya menjawab singkat, “Tidak.”
Baca Juga: Elon Musk Inisiasi Partai Baru sebagai Wadah Politik 80% Warga AS Moderat
Menanggapi pertanyaan apakah hubungan mereka telah benar-benar berakhir, Trump menegaskan, “Sepertinya memang begitu.”
Usai konflik ini mencuat, Trump mengeklaim bahwa Partai Republik saat ini justru semakin kompak. Ia juga menegaskan tidak berencana berbicara lagi dengan CEO Tesla tersebut.
“Saya sibuk mengurus hal lain,” katanya. “Saya tidak berencana untuk menghubunginya.”
Trump juga mengecam Musk karena dianggap tidak menghormati institusi kepresidenan. “Itu sangat buruk. Saya rasa dia tidak punya respek. Jabatan presiden tidak seharusnya dipermalukan,” tegasnya.
Konflik mereka semakin panas setelah Musk, pada Kamis, 5 Juni 2025 membuat beberapa unggahan di platform X yang mengkritik Trump. Salah satunya yang kemudian dihapus menyinggung hubungan masa lalu Trump dengan pelaku kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.
Baca Juga: Elon Musk Sindir Trump Tak Tahu Terima Kasih, Isyaratkan AS Butuh Partai Baru
Menanggapi unggahan itu, Trump membantah keras tuduhan tersebut. “Itu isu lama yang sudah berkali-kali dibahas,” ujarnya.
“Bahkan pengacara Epstein menyatakan bahwa saya tidak ada kaitannya sama sekali. Itu hanya berita usang,” tandas Trump.
Ketegangan antara keduanya bermula dari kritik Trump terhadap sikap Musk yang menentang kebijakan fiskal Partai Republik. Perseteruan ini tak hanya memanaskan politik, tapi juga berdampak ke ranah ekonomi, termasuk fluktuasi harga saham Tesla dan dinamika politik di Kongres.