Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur California, Gavin Newsom, mengumumkan rencana tegas negara bagian untuk menggugat pemerintahan Trump atas pengerahan pasukan cadangan Garda Nasional yang dianggap ilegal, tak bermoral, dan melanggar konstitusi dalam menanggapi kerusuhan di wilayah tersebut.
Newsom secara gamblang menyalahkan Presiden Trump, menyebutnya sebagai sosok yang justru “menyiram bahan bakar ke api” dalam krisis ini. Dalam wawancaranya dengan MSNBC pada Minggu, 8 Juni, ia menegaskan bahwa Trumplah yang menciptakan “kondisi yang Anda lihat di televisi malam ini,”.
“Dia ia (Donald Trump) memperburuk kondisi… sejak mengumumkan dirinya mengambil alih kendali Garda Nasional. Kami akan menguji teori itu lewat gugatan hukum besok,” tegas Newsom.
Menanggapi klaim Trump yang menyatakan bahwa keamanan sudah pulih berkat pengerahan Garda Nasional, Newsom mengecam keras dan menegaskan, “Dia menulis sebuah tweet bahwa semuanya sekarang aman. Garda bahkan belum dikerahkan saat dia mengatakan ini. Dia jelas sedang berbohong kepada orang.”
Newsom juga menyoroti pelanggaran prosedur federal dalam pengerahan Garda Nasional, yang semestinya harus melalui koordinasi dengan gubernur negara bagian terlebih dahulu, namun arahan itu dilanggar tanpa pemberitahuan.
Baca juga: Gara-gara Razia Imigrasi, Los Angeles Memanas hingga Dinyatakan Zona Terlarang
“Mereka tidak pernah berkoordinasi dengan kami,” ungkapnya, , seraya mengingatkan bahwa selama ini ia rutin bekerja sama dengan Garda Nasional dalam menangani berbagai tugas, mulai dari logistik, pemulihan kebakaran, hingga pengamanan unjuk rasa pasca kematian George Floyd pada 2020.
“Ada protokolnya. Ada prosedurnya. Dia tidak peduli. Dan yang paling parah, dia sepenuhnya berbohong,” Newsom menambahkan.
“Los Angeles: jangan terpancing oleh Trump. Trump menginginkan kekacauan, dan dia telah menghasut kekerasan. Siapa pun yang menyerang aparat penegak hukum atau menyebabkan kerusakan properti akan berisiko ditangkap,” seruan Newsom kepada para pengunjuk rasa untuk menciptakan kedamaian.
Pada Minggu malam waktu setempat, kerusuhan pecah di pusat kota Los Angeles saat para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan membakar sedikitnya lima mobil. Ini merupakan hari ketiga demonstrasi yang memprotes razia imigrasi oleh pemerintahan Trump di California.
Aparat keamanan merespons dengan menembakkan gas air mata dan amunisi pengendali massa untuk membubarkan kerumunan, hingga puluhan demonstran akhirnya ditangkap.
Baca juga: Bentrok Polisi dan Demonstran Kembali Memanas di Los Angeles
Sebagai tindak lanjut, ratusan anggota Garda Nasional California tiba di Los Angeles setelah perintah Trump mengerahkan 2.000 pasukan Garda ke wilayah California Selatan. Tak hanya itu, 500 Marinir tambahan juga telah ditempatkan dalam status “siaga untuk dikerahkan” jika situasi mendesak.
Gubernur Newsom tegas menolak pengerahan Garda Nasional oleh Presiden Trump, yang berpotensi menempatkan pasukan militer di Los Angeles hingga 60 hari. Ia menyatakan langkah itu ilegal dan secara resmi meminta Trump untuk membatalkan perintah tersebut.
Protes yang menyulut ketegangan ini bermula pada hari Jumat, setelah petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) menahan ratusan orang di Los Angeles yang diduga tinggal secara ilegal di Amerika Serikat.
Meski gelombang protes meluas, pemerintahan Trump bersikeras akan melanjutkan penggerebekan ICE sebagai bagian dari kebijakan keras presiden dalam penegakan imigrasi.
Baca juga: Berseteru dengan Trump, Rusia Siap Beri Suaka ke Elon Musk
(Sumber: Antara)