Ntvnews.id, Surabaya - Pemerintah kota Surabaya terus melakukan perluasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi program MBG ini diharapkan akan menambah pemahaman dan wawasan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat.
Kegiatan sosialisasi program MBG ini bertempat di Kantor DPW PKB (Graha Gusdur), Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 29 Juni 2025. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh ratusan warga setempat yang sudah antusias kedatangan tim sosialisasi program makan bergizi
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, Analis Kebijakan SDM Ahli Madya Setdep Pemantauan dan Pengawasan BGN Mochamad Halim, dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih.
Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menyambut baik langkah pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk mendukung kelompok anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
“Program MBG merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap pentingnya kesejahteraan gizi masyarakat yang terkadang terbatas aksesnya,” ucap Nihadayatul Wafiroh dalam keterangannya, Senin, 30 Juni 2025.
Program strategis nasional MBG merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka dalam upaya memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendukung swasembada pangan.
Pelaksanaan program ini dikoordinasikan secara langsung oleh Badan Ketahanan Gizi (BGN) untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Salah satu aspek penting dalam program ini adalah pemanfaatan bahan pangan yang dipasok dari wilayah sekitar Sentra Produksi dan Penyediaan Gizi (SPPG).
“SPPG atau dapur sehat tidak hanya memastikan ketersediaan bahan baku yang segar dan bergizi, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal yang sangat dibutuhkan masyarakat,” tambah Nihadayatul.
Senada, Analis Kebijakan SDM Ahli Madya Setdep Pemantauan dan Pengawasan BGN Mochamad Halim menyampaikan bahwa BGN membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk mendukung operasional dapur direkrut dari lingkungan sekitar SPPG.
“Dengan demikian, kehadiran SPPG tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga setempat,” jelas Halim.
Menurut Mochamad Halim, dapur sehat atau SPPG di kota Surabaya masih harus dilakukan penambahan untuk memperluas penerima manfaat program MBG.
“Sebagai contoh, di Kota Surabaya dibutuhkan sekitar 177 SPPG untuk menjangkau seluruh wilayah yang memerlukan, namun saat ini baru 10 SPPG yang beroperasi. Kami optimis jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung program ini,” ungkap Halim.
“Mari bersama-sama kita dukung dan sukseskan Program MBG, demi tercapainya generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan sejahtera,” tukas Halim.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.