Staf Nadiem Bungkam Usai Diperiksa Kasus Korupsi Laptop Rp9,9 T

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jun 2025, 14:14
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Staf Nadiem Makarim, Fiona Handayani. (Antara) Staf Nadiem Makarim, Fiona Handayani. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Staf khusus mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Fiona Handayani diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi kasus dugaan korupsi laptop chromebook di Kemendikbudristek pada tahun 2019-2022. Usai diperiksa, ia hanya tebar senyum saat diberondong pertanyaan oleh wartawan.

Fiona keluar dari Gedung Jampidsus Kejagung usai diperiksa pada Selasa, 10 Juni 2025 sekitar pukul 12.10 WIB. Ia keluar didampingi tiga orang pengacara.

"Minta izin, minta waktunya dahulu. Kami mau istirahat dahulu. Biarkan beliau beristirahat, mohon maaf teman-teman," ujar pengacara Fiona membelah kerumunan awak media.

Fiona pun enggan menanggapi pertanyaan awak media mengenai responnya atas pernyataan Nadiem Makarim berkaitan kasus tersebut. Dalam pernyataannya itu, Nadiem menyebutkan siap untuk dimintai klarifikasinya bila diperlukan Kejagung RI.

"Nanti saja yah teman-teman," tutur pengacara Fiona lagi.

Diketahui, Kejagung menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan laptop oleh Kemendikbudristek pada tahun 2019–2022 senilai Rp9,9 triliun. Harga laptop jenis Chromebook ini disebut lebih mahal dibanding harga sesungguhnya.

Serta, pengadaan laptop disebut diduga dipaksakan, karena tak sesuai kebutuhan atau kajian sebelumnya, di mana ada daerah yang tak memiliki akses internet yang diberikan laptop. Sejumlah staf Nadiem lantas diperiksa dan digeledah kediamannya oleh penyidik Kejagung.

Nadiem sendiri membantah adanya korupsi. Menurut dia, harga laptop bukan Rp10 juta per unit, tapi hanya Rp5 jutaan setiap unitnya. Pengadaan laptop jenis Chromebook itu juga dilakukan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Kajian yang jadi dasar pembelian laptop, juga bukan yang dibuat pada masa menteri sebelum Nadiem. Tapi, Nadiem mengaku telah membuat kajian atau uji coba sendiri, di mana hasilnya laptop digunakan untuk daerah yang sudah terjangkau akses internet.

x|close