Kerusuhan di LA Amerika Serikat Makin Parah, Meksiko Buka Suara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jun 2025, 05:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bentrok terjadi antara pengunjuk rasa dengan deputi sheriff Los Angeles di Paramont, Kabupaten Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 7 Juni lalu. Bentrok terjadi antara pengunjuk rasa dengan deputi sheriff Los Angeles di Paramont, Kabupaten Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 7 Juni lalu. ((ANTARA/Xinhua/Qiu Chen))

Ntvnews.id, Meksiko City - Kerusuhan terjadi di Kota Los Angeles, Amerika Serikat, menyusul demonstrasi warga yang menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyuarakan kecaman terhadap kekerasan yang terjadi selama aksi tersebut.

"Kami tidak setuju dengan tindakan kekerasan sebagai bentuk protes," ujar Sheinbaum seperti dikutip dari AFP, Rabu, 11 Juni 2025.

Sheinbaum menggelar konferensi pers di Meksiko pada hari yang sama, sebagai tanggapan terhadap kebijakan imigrasi terbaru dari pemerintahan Trump. Pemerintah Meksiko pun menyerukan kepada otoritas Amerika untuk memperlakukan para imigran dengan rasa hormat.

Sheinbaum menegaskan pentingnya menghormati para imigran sebagaimana menghormati martabat manusia pada umumnya.

Baca Juga: Trump Perintahkan Tangkap Gubernur California Gegara Kerusuhan di Los Angeles

"Pemerintah Meksiko akan terus menggunakan semua saluran diplomatik dan hukum yang tersedia untuk menyatakan ketidakpuasannya terhadap praktik yang mengkriminalisasi migrasi dan membahayakan keselamatan dan kesejahteraan komunitas kami di Amerika Serikat," tegas Sheinbaum.

Sebagai informasi, Tim Tempur Brigade Infanteri dari Garda Nasional telah menurunkan sekitar 300 personel ke tiga area berbeda di wilayah metropolitan Los Angeles. Langkah ini diambil setelah bentrokan antara demonstran dan petugas keamanan dalam unjuk rasa menentang kebijakan migrasi pemerintah AS.

"Mereka melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap properti dan personel federal," demikian pernyataan dari Komando Utara AS dalam unggahan resminya.

Beberapa foto yang diunggah memperlihatkan dua tentara lengkap dengan seragam tempur dan senjata otomatis berada di jalanan, serta sekitar 25 tentara lainnya tampak bersiap di sebuah lokasi yang menyerupai garasi sebagai area persiapan.

Ratusan pengunjuk rasa sejaka Minggu, 8 Juni 2025 berkumpul di luar Pusat Penahanan Metropolitan AS. Di lokasi itu, tentara membentuk perimeter untuk mengamankan gedung.

Baca Juga: Gara-gara Razia Imigrasi, Los Angeles Memanas hingga Dinyatakan Zona Terlarang

Para pengunjuk rasa marah atas tindakan aparat imigrasi yang menangkap puluhan orang, yang dituduh sebagai migran ilegal atau terlibat dalam aktivitas geng kriminal.

Aparat Kepolisian Los Angeles kemudian berusaha mencegah pengunjuk rasa mendekati pasukan Garda Nasional yang dikirim atas perintah Presiden Trump untuk menjaga ketertiban di kota terbesar kedua di Amerika Serikat tersebut.

Demonstrasi dimulai pada Jumat, 6 Juni 2025, sebagai reaksi terhadap operasi yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS. Penangkapan dilakukan berdasarkan surat perintah penggeledahan yang dijalankan di berbagai titik di kota, menyusul instruksi dari Presiden Trump dalam rangka deportasi imigran yang tidak memiliki dokumen resmi.

Kemudian, pada Sabtu, 7 Juni 2025, Presiden Trump menandatangani memorandum untuk pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional, sebagai bagian dari langkah tegas Gedung Putih terhadap apa yang mereka sebut sebagai "pelanggaran hukum yang dibiarkan berlarut-larut."

x|close